Kisah Nyata Penyelamatan Buddha
Amitabha
37. Terlanjur
Cinta
Ada
seorang sahabat Dharma (Upasaka A), bekerja di perusahaan surat kabar di
Beijing, di unit kerja-nya cuma dia seorang saja yang melafal Amituofo, dalam
sehari dia dapat melafal Amituofo hingga dua atau tiga puluh ribu lafalan, saat
bersua dengan orang lain, dia akan berpesan pada mereka : “Perbanyaklah melafal
Amituofo!”
Dia
sering menjalin jodoh dengan memberikan tasbih kepada orang lain, sambil
berpesan : “Melafal atau tidak bukanlah masalah, tasbih juga boleh dipakai
sebagai perhiasan! Saat bertemu masalah atau kesusahan, melafal Amituofo dapat
membantu-mu.” Dia selalu menanam gagasan ini kepada orang lain.
Beberapa
bulan kemudian, ada seorang rekan kerja wanita (Nona B) yang meneleponnya :
“Terima kasih banyak, anda telah menyelamatkan diriku!”
Ternyata
Nona B ini sedang menjalin hubungan asmara, dia merasa tidak cocok dengan teman
pria-nya, lalu minta putus, tetapi kekasihnya itu sudah terlanjur cinta
padanya, makanya tak sudi berpisah.
Suatu
hari kekasihnya mengajak Nona B bertemu di taman untuk berbincang, Nona B juga
ingin mempertegas kembali bahwa hubungan mereka sudah tidak mungkin lagi, untuk
selanjutnya jangan menghubunginya lagi.
Nona
B sedang duduk di bangku taman, tiba-tiba pria itu telah hadir di belakangnya,
dengan nada mengancam berkata : “Hari ini kalau kamu tidak mau berbaikan
denganku, kamu akan kubunuh.” Lalu mengeluarkan sebilah pisau.
Nona
B jadi ketakutan, jika dia bersikukuh minta putus, nyawa jadi taruhannya. Pada
saat ini, dia jadi teringat “Ketika bertemu dengan mara bahaya, segeralah
melafal Amituofo”, tanpa pikir panjang dia segera melepaskan gelang tasbih dari
pergelangan tangannya, mulai melafal “Namo Amituofo, Namo Amituofo, jika kamu
memang mau menghabisi nyawaku, silahkan saja, Amituofo, Amituofo,
Amituofo............” Ajal sudah di depan mata, dia begitu terfokus melafal
Amituofo.
Entah
sudah berapa lama dia melafal Amituofo, beberapa saat kemudian, dia menemukan
tidak terjadi sesuatu apapun pada dirinya. Dia menoleh ke belakang, tidak ada
orang, dia merasa berhasil lolos dari mulut harimau, segera pulang ke rumah.
Keesokan
harinya, mantan kekasihnya menelepon minta maaf padanya : “Saat itu saya sudah
kehilangan akal sehat, saya berdiri di belakangmu, entah apa yang kamu lafal,
tiba-tiba saya merasa sangat malu dan menyesal, tidak pantas melakukan hal yang
tidak terpuji, maka itu diam-diam saya beranjak pergi.”
Melafal
Amituofo sungguh bermanfaat! Kekuatan tekad Buddha Amitabha telah menuntun
makhluk yang keras kepala kembali ke jalan yang benar, cahaya Buddha telah meluluhkan
niat brutalnya.
Maka
itu kita menebarkan lafalan Amituofo ke seluruh penjuru, mungkin saja saat itu
mereka masih belum berminat melafalnya, namun ketika bertemu dengan masalah,
mereka langsung teringat dan melafalkan dengan penuh ketulusan.
男友用刀威胁念佛死里逃生
有一位莲友,在北京一家报社工作,单位里就他一个人念佛,他一天能念两三万声佛号,碰到其他人,也告诉他们:「要多念佛啊!」他常给那些人结缘念珠,并对他们说:「念不念没关系,带个念珠作装饰吧!遇到问题、苦难的时候,念佛能帮助你。」他常常把这个理念灌输给对方。
过了几个月,有一位女同事打电话对他说:「非常感谢,你救了我啊!」原来那女同事当时正在谈恋爱,觉得与男朋友在一起不合适,就提出分手,但她的男朋友进入了角色,一直不答应。
有一天,那个男的就约她到公园谈话,她也准备跟他说明白,以后不要来往了。她来到公园刚坐下,那个男的突然走到她后边,恶狠狠地说:「今天你不答应我,我就把你杀了。」接着就把刀拿了出来。她碰到这种情况,心里很害怕,如果要动真格,就会有生命危险。
这时候,她突然想到「碰到危难的时候就念佛吧」,于是,她从容不迫地从手腕把念珠拿下来,就开始念「南无阿弥陀佛,南无阿弥陀佛,你要砍就让你砍吧,阿弥陀佛,阿弥陀佛,阿弥陀佛……」死亡就在面前了,她很专心地念着。
也不知道念了多长时间,她回过神来,发现没有发生什么事。她回头一看,没有人啦,她感觉到虎口逃生,就回家了。
回家第二天,她的男朋友给她打电话,向她表示道歉。他说:「我当时失去理智了,那时在你后面,不知道你念什么声音,我忽然感觉到自己很惭愧,不能这样干,我就悄悄地溜了。」
念佛管用啊!因为念佛,阿弥陀佛愿力在起作用,名号中有光明,能够使一切众生身心柔软,他的杀心就在名号光明中消失了,恢复了理智。
所以,我们把阿弥陀佛名号的信息传达出去,可能当时他们不念,忽然碰到了事情,猛然想起来就会念了。
网络某法师开示
摘录自 :
念佛感应录(七)