Wednesday, January 22, 2020

10 Beralih Melatih Metode Tanah Suci


Kisah Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 10
Beralih Melatih Metode Tanah Suci

Master Di Yi, seorang Bhiksu dari Vihara Xiangji di Xi’an, Shaanxi, usianya lebih dari 70 tahun. Musim semi tahun 1999 beliau mengidap Kanker Kerongkongan, pihak Rumah Sakit menyatakan kondisi penyakit pasien sudah kritis.

Pulang ke Vihara, beliau terbaring tak berdaya, sekujur tubuh membengkak, sesak napas, sepanjang hari mengerang kesakitan; juga oleh karena Aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah), sehingga jarum suntikan penghilang rasa sakit tidak berdaya ditusuk ke dalam, sungguh merupakan siksaan yang tak terungkapkan dengan kata-kata.

Master Di Yi menganggap dirinya sudah tidak punya harapan hidup lagi, maka itu menyampaikan pesan wasiat kepada Sangha, setelah dirinya wafat, memohon anggota Sangha lainnya untuk melakukan upacara ritual buat dirinya, melakukan pelimpahan jasa buat musuh kerabat penagih utangnya, semoga dirinya jangan sampai jatuh ke tiga alam rendah.

Master Di Yi adalah praktisi Zen, dalam keseharian pendiam dan melatih meditasi, tidak tertarik pada Aliran Tanah Suci. Tetapi sekarang ajal sudah di depan mata, ditambah siksaan bertubi-tubi, masih juga tidak tahu melafal Amituofo membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, dia hanya tahu memohon supaya bisa lekas mati.

Master Chang Zheng menasehatinya melafal Amituofo, tapi Master Di Yi malah menjawab : “Ai! Ini gara-gara pelatihan diriku masih belum maksimal, tak berdaya menjadi pengendali, apalagi sekarang sudah begitu mendesak baru disuruh melafal Amituofo? Sudahlah, tidak usahlah......”

Setelah Master Chang Zheng bersusah payah menasehatinya, barulah Master Di Yi mulai melafal Amituofo. Master Chang Zheng pindah ke kamar Master Di Yi, siang malam merawatnya, menyuapi makanan dan minuman, membersihkan tubuhnya, membuang kotorannya, segalanya dilakukan dengan sepenuh hati. Yang paling penting adalah menemaninya melafal Amituofo, memotivasinya supaya menyerahkan diri sepenuhnya kepada Buddha Amitabha.

Master Di Yi selalu mengeluh : “Aduh! Buddha Amitabha, kenapa saya harus hidup dengan mengalami siksaan begini! Kenapa saya tidak lekas mati saja? Kalau saya bukan Bhiksu, sejak awal saya sudah ambil jalan pintas. Buddha Amitabha, cepat datang dong! Jangan biarkan saya tersiksa lagi! Aduh! Sakitnya! Buddha Amitabha, mohon biarkan saya cepat mati.......”.

Demikianlah hingga tiga bulan berlalu, kondisi Master Di Yi berangsur-angsur pulih, akhirnya dia berhasil sembuh dari Kanker Kerongkongan yang menyiksanya, sekujur tubuhnya yang membengkak kini juga sudah reda.

Sejak itu, Master Di Yi tidak melatih metode Zen lagi, beralih melatih metode Tanah Suci, melafal Amituofo, bahkan juga menasehati orang lain supaya ikut melafal Amituofo, bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati. Juga sering terdengar dia berceramah : “Tidak melatih metode Zen, tidak belajar ajaran sutra, yang penting adalah melafal Amituofo........”

Dicatat oleh : Master Jing Hong
Tanggal : 23 Agustus 2001

Disadur dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)


十一、勸轉念佛 癒食道癌

諦一法師陝西西安香積寺僧人七十多歲一九九九年春患食道癌醫院發了病危通知單回到寺裡臥床難起全身浮腫呼吸困難整日呻吟不絕又因血管硬化連止痛針也打不進去真是苦不堪言諦一師認為自己是沒救了便將單費全部交給常住好在死後幫他放兩台焰口超度怨親債主並拔濟他別入餓鬼道中

諦一師平時修禪沉默寡言終日打坐對淨土宗並無信心此時死在當前也不知念佛求往生只求速死

常正師勸他念佛他卻說「唉!只怪平日功夫沒用好無法作主憑現在嘴裡喊幾句佛號?算了算了……」

經過常正師苦口婆心的勸說,他才開始有一句沒一句地念佛常正師又搬到諦一師的房中無日無夜地照顧他餵飯餵水洗身洗腳端屎倒尿無微不至更重要的是常常和他一起念佛鼓勵他把自己完全交給阿彌陀佛

諦一師總是呻吟中夾著佛號「唉喲!阿彌陀佛我真是活受罪!咋死不掉?我要不是和尚我就自殺了阿彌陀佛你快來!不要讓我再受罪了!唉喲!唉喲!阿彌陀佛讓我死吧……」

如是過了三個月諦一師卻慢慢好起來了食道癌也好了渾身的浮腫也消退了從此諦一師捨禪修歸淨土專稱佛名並勸人專修念佛發願往生也常常可以聽到他的說教「不參禪不學教一句彌陀真心要……」

(淨弘法師記 二○○一年八月二十三日)

摘錄自 :
《念佛癒病》(一)