Thursday, January 23, 2020

13 Kehilangan Asa dan Melafal Amituofo


Kisah Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 13
Kehilangan Asa dan Melafal Amituofo

Saya bernama Gai Bao-cheng, tahun ini berusia 45 tahun, warga Kota Tianjin (kota terbesar ketiga di Tiongkok). Tahun 1989 mengidap Kanker Tiroid, Tiroid bagian kiri sudah diamputasi. (Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan leher). Hal ini menyebabkan selama satu kurun waktu saya sulit berbicara, bahkan bicara pun tidak jelas.

Tahun 1995 di dada bagian kiri tumbuh tumor besar, lalu menjalani pembedahan besar pada bagian dada. Usai itu penampilanku berubah jadi kurus kering.

Tahun 1999 didiagnosis kedua paru-paru dipenuhi Nodul Tiroid (benih tumor), bahkan sudah menyebar, tidak berdaya lagi dilakukan operasi. Kabar ini bagaikan petir di siang hari, saya merasa seolah-olah seluruh langit akan runtuh.

Di saat inilah Ayah mendadak meninggal dunia, semua ini menyebabkan mentalku sangat tertekan, saya mulai berpikiran pendek, ingin mengambil jalan pintas saja!

Bulan November tahun 1999, suatu hari secara diam-diam dan tanpa diketahui istri dan putriku yang belum menginjak usia dewasa, saya berpakaian rapi, lalu naik ke lantai tujuh, memikirkan sisa hidup yang harus dilewati dalam kesengsaraan, tidak bermakna lagi; tetapi tindakanku dilihat tetangga dan menarikku ke bawah, barulah tidak sempat terjadi adegan yang tragis. 

Pamanku yang mengetahui hal ini segera menjelaskan padaku tentang Hukum Sebab Akibat dan Maitri Karuna Buddha Amitabha, menasehatiku supaya melafal Amituofo, bahkan bilang hanya dengan melafal Amituofo barulah penyakit bisa sembuh, saat menjelang ajal juga bisa terlahir ke Alam Sukhavati.

Di rumah Paman, saya melihat rupang Buddha Amitabha yang mengulurkan tanganNya dengan penuh kasih, serupa dengan seorang Ayahanda yang siap menggandeng tangan anakNya, saya sangat terharu, setelah pulang ke rumah, hatiku masih juga belum tenang.

Kemudian Bibi kelima dan suaminya memberiku banyak buku Ajaran Buddha dan kaset ceramah, saya membaca dan mendengar berulang kali, memahami oleh karena pada masa kehidupan lampau menciptakan banyak karma buruk, sehingga pada masa kehidupan sekarang mesti menanggung penderitaan sedemikian rupa.

Saya bertekad melafal Amituofo, kelak menuju ke Alam Sukhavati guna bersua dengan Ayahanda-ku Buddha Amitabha.

Tanggal 17 September 2000, saya mengambil Visudhi Trisarana dan Lima Sila, sejak itu tidak mengalami kesakitan yang berarti lagi.

Setelah diperiksa ulang di Rumah Sakit, dokter merasa keheranan, bertanya ke mana saya pergi berobat sehingga bisa sembuh, dengan perasaan bangga saya memberitahukan pada dokter dan suster : Saya melafal Amituofo, Beliau-lah yang telah menyembuhkan diriku”.

Terkenang kembali hari-hari mengerikan dimana setiap saat dihantui oleh kematian, membuat diriku mengerti : Tidak melewati sebuah siksaan penyakit, manalah bisa menyadari betapa mendalamnya tekad agung Buddha Amitabha.

Tempo dulu saya melewati hari demi hari dengan ditemani Pethidine atau Petidina, sejenis obat luka sintetis, kini wajahku telah berubah dari pucat menjadi merah sehat, suaraku juga sudah nyaring, rasa sakit juga sudah mereda.

Kini, melafal Amituofo telah menjadi kenikmatan hidupku yang tertinggi, penuh dengan kebahagiaan Dharma.

(Gai Bao-cheng, 30 Juli 2001)

Disadur dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)


十四、癌症 選擇念佛

我叫蓋寶成今年四十五歲天津市人一九八九年患甲狀腺癌將左邊甲狀腺切除一度很難開口講話甚至講話不清楚

一九九五年左胸長大腫瘤做了開胸大手術術後整個人都變了形面容憔悴瘦得僅剩幾十斤重

一九九九年診斷雙肺長滿了結節癌並已擴散轉移不能做手術

這個消息如晴天霹靂我感到整個天都要塌下來了就在這時父親又突然去世這一切對我的打擊實在是太大了我想到了死!

一九九九年十一月某一天我瞞著妻子和未成年的女兒穿得整整齊齊爬上七樓頂想了此殘生;被鄰居大爺發現拉下來才沒有造成悲劇

舅舅馬相義知道後便給我講三世因果和阿彌陀佛的慈悲勸我念佛並說只有念佛既能癒病又得往生在舅舅家看到阿彌陀佛聖像寶手下垂就像父親要牽兒子的手我非常激動回家後心情久久不能平靜

後來五姨和五姨父又給了我許多佛書和磁帶我反覆地看、聽懂得了是因為往世造業今世才會承受這樣的病苦我發願好好念佛將來去極樂世界找我的父親阿彌陀佛

二○○○年九月十七日我皈依佛門並受五戒再沒有難忍的病痛

到醫院複查醫生都覺奇怪問我在哪看好的我非常自豪地告訴他們我念佛念南無阿彌陀佛是他老人家救了我

回想起那隨時會死亡的日子使我懂得不經一番病苦磨哪知彌陀弘願深以前我是靠杜冷丁過日子現在氣色紅潤嗓音洪亮疼痛基本上好了如今念佛是我最大的享受法喜充滿

(蓋寶成 二○○一年七月三十日)

摘錄自 :
《念佛癒病》(一)