Kisah
Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 47A
Berkat Melafal Amituofo
(Bagian
1)
Xue
Yu-cai, pria, usia 74 tahun, penduduk Kabupaten Lantian, Xi’an, Provinsi Shaanxi,
seorang pensiunan guru.
Pada
akhir tahun 2000, Xue Yu-cai berusia 60 tahun, menjelang pensiun, tiba-tiba
menderita Uveitis atau Iritis, yakni peradangan yang terjadi pada lapisan
tengah mata, sakit sekali, daya penglihatannya jadi kabur, berobat ke dokter
mata tersohor di seluruh Rumah Sakit besar di Xi’an.
Setelah
melalui pengobatan selama bertahun-tahun, menghabiskan banyak uang, berbagai
metode sudah digunakan, operasi sudah dilakukan, namun juga tak kunjung sembuh.
Tahun
2010, oleh karena kornea mata robek atau sobek, keluar darah, sehingga harus
pasrah menjalani operasi pengangkatan mata kiri, selanjutnya daya penglihatan
mata kanan mengalami penurunan drastis, kerjaan apapun tidak sanggup dilakukan
lagi, jalan pun tidak seimbang, siksaan yang mendera fisik dan mental, tak
terungkapkan dengan kata-kata.
Hingga
tahun 2013, Buddha Amitabha memberkati, dia bersua dengan seorang sahabat
Dharma yang mengajaknya mengikuti kebaktian umum pelafalan Amituofo di Vihara
Baiyun, lalu mendengar ceramah.
Sejak
itu, dia selalu menghadiri kebaktian umum, tak peduli angin dan hujan menerpa, selalu
hadir paling awal, baik melafal Amituofo maupun mendengar ceramah dilakukan
dengan penuh perhatian.
Tetapi
saya tidak pernah melihat dirinya menggunakan tasbih atau alat penghitung, juga
tidak pernah melihat bibirnya bergerak melafal Amituofo. Kadang kala saya
bertanya padanya, apakah di rumah ada melafal Amituofo atau tidak, dia menjawab
ada, makanya saya tidak berani berkata apa-apa lagi.
Hingga
suatu hari, seperti biasanya saat menjelang kebaktian umum, saya membukakan
pintu gerbang Vihara, kebetulan dia sedang berjalan ke arah Vihara.
Tampak
langkahnya ringan, penuh percaya diri, penampilannya sungguh berbeda dengan
waktu sebelumnya. Setibanya di Vihara, seperti biasanya dia akan menuju ke
ruangan baktisala guna bernamaskara pada Buddha, lalu duduk di ruangan tamu.
Di
luar dugaanku, dia mengambil sebuah majalah Buddhis lalu membacanya dengan
seksama. Dengan penasaran saya mendekatinya dan bertanya : “Mata anda sudah
sembuh ya?”
Dia
tersenyum dan menjawab : “Betul!”.
Buddha
Amitabha sungguh menakjubkan!
Disadur dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)
六、念佛佛護 重見光明
(一)
薛育才,法名佛儒,男,七十四歲,陝西西安藍田縣人,退休教師。
二○○○年底,薛育才老人六十歲臨近退休時,不幸得了色素膜炎(虹膜炎),非常疼痛,視力模糊,遂到西安各大醫院求訪名醫。經過好幾年的治療,花錢很多,辦法沒少用,手術也做了,但效果甚微。
二○一○年,又因角膜破裂出血,無奈接受了左眼摘除手術,之後右眼視力急劇下降,什麼活也幹不了,走路都要深一腳淺一腳試探著走,身心上的創傷與痛苦,真是難以想像。
直到二○一三年,阿彌陀佛加持,他有幸遇到了專修念佛的蓮友,把他帶到藍田白雲寺和大家一起念佛、聽法。自此以後,每次共修他都積極參加,無論颳風下雨,總是第一個來,寒暑交替從不間斷,念佛、聽法都非常專注。
但是我從未見過他用念珠或計數器,也沒見他的嘴唇動過。有時我就問他平時在家有念佛嗎,他都回答說有,我也就沒再說什麼。
直到有一天,又到了共修的日子,我打開寺門,正好他迎面走過來。
只見他身體輕盈,步履穩健,與之前的狀態完全不同,很自然地跨過門檻,和往常一樣先到大殿拜佛後就到客堂坐下。更出乎我意料的是,他竟然隨手拿起一本《淨土宗簡報》,津津有味地看起來。
我當時非常驚喜地問他:「您的眼睛是不是好多了?」他當時滿臉微笑,而且很得意地回答我:「是啊!」真是太殊勝了!我之前寫的比《淨土宗簡報》大十倍的字,他都要拿到外面光線很好的地方看,還很吃力,現在竟然能在室內看那麼小的字,真是阿彌陀佛!
摘錄自 :
《念佛癒病》(一)