Saturday, February 1, 2020

47A Berkat Melafal Amituofo (Bgn 1)


Kisah Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 47A
Berkat Melafal Amituofo
(Bagian 1)

Xue Yu-cai, pria, usia 74 tahun, penduduk Kabupaten Lantian, Xi’an, Provinsi Shaanxi, seorang pensiunan guru.

Pada akhir tahun 2000, Xue Yu-cai berusia 60 tahun, menjelang pensiun, tiba-tiba menderita Uveitis atau Iritis, yakni peradangan yang terjadi pada lapisan tengah mata, sakit sekali, daya penglihatannya jadi kabur, berobat ke dokter mata tersohor di seluruh Rumah Sakit besar di Xi’an.

Setelah melalui pengobatan selama bertahun-tahun, menghabiskan banyak uang, berbagai metode sudah digunakan, operasi sudah dilakukan, namun juga tak kunjung sembuh.

Tahun 2010, oleh karena kornea mata robek atau sobek, keluar darah, sehingga harus pasrah menjalani operasi pengangkatan mata kiri, selanjutnya daya penglihatan mata kanan mengalami penurunan drastis, kerjaan apapun tidak sanggup dilakukan lagi, jalan pun tidak seimbang, siksaan yang mendera fisik dan mental, tak terungkapkan dengan kata-kata.

Hingga tahun 2013, Buddha Amitabha memberkati, dia bersua dengan seorang sahabat Dharma yang mengajaknya mengikuti kebaktian umum pelafalan Amituofo di Vihara Baiyun, lalu mendengar ceramah. 

Sejak itu, dia selalu menghadiri kebaktian umum, tak peduli angin dan hujan menerpa, selalu hadir paling awal, baik melafal Amituofo maupun mendengar ceramah dilakukan dengan penuh perhatian.

Tetapi saya tidak pernah melihat dirinya menggunakan tasbih atau alat penghitung, juga tidak pernah melihat bibirnya bergerak melafal Amituofo. Kadang kala saya bertanya padanya, apakah di rumah ada melafal Amituofo atau tidak, dia menjawab ada, makanya saya tidak berani berkata apa-apa lagi.

Hingga suatu hari, seperti biasanya saat menjelang kebaktian umum, saya membukakan pintu gerbang Vihara, kebetulan dia sedang berjalan ke arah Vihara.

Tampak langkahnya ringan, penuh percaya diri, penampilannya sungguh berbeda dengan waktu sebelumnya. Setibanya di Vihara, seperti biasanya dia akan menuju ke ruangan baktisala guna bernamaskara pada Buddha, lalu duduk di ruangan tamu.

Di luar dugaanku, dia mengambil sebuah majalah Buddhis lalu membacanya dengan seksama. Dengan penasaran saya mendekatinya dan bertanya : “Mata anda sudah sembuh ya?”

Dia tersenyum dan menjawab : “Betul!”.

Buddha Amitabha sungguh menakjubkan!

Disadur dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)




六、念佛佛護 重見光明
(一)

薛育才法名佛儒七十四歲陝西西安藍田縣人退休教師

二○○○年底薛育才老人六十歲臨近退休時不幸得了色素膜炎(虹膜炎)非常疼痛視力模糊遂到西安各大醫院求訪名醫經過好幾年的治療花錢很多辦法沒少用手術也做了但效果甚微

二○一○年又因角膜破裂出血無奈接受了左眼摘除手術之後右眼視力急劇下降什麼活也幹不了走路都要深一腳淺一腳試探著走身心上的創傷與痛苦真是難以想像

直到二○一三年阿彌陀佛加持他有幸遇到了專修念佛的蓮友把他帶到藍田白雲寺和大家一起念佛、聽法自此以後每次共修他都積極參加無論颳風下雨總是第一個來寒暑交替從不間斷念佛、聽法都非常專注

但是我從未見過他用念珠或計數器也沒見他的嘴唇動過有時我就問他平時在家有念佛嗎他都回答說有我也就沒再說什麼

直到有一天又到了共修的日子我打開寺門正好他迎面走過來

只見他身體輕盈步履穩健與之前的狀態完全不同很自然地跨過門檻和往常一樣先到大殿拜佛後就到客堂坐下更出乎我意料的是他竟然隨手拿起一本《淨土宗簡報》津津有味地看起來

我當時非常驚喜地問他「您的眼睛是不是好多了?」他當時滿臉微笑而且很得意地回答我「是啊!」真是太殊勝了!我之前寫的比《淨土宗簡報》大十倍的字他都要拿到外面光線很好的地方看還很吃力現在竟然能在室內看那麼小的字真是阿彌陀佛!

摘錄自 :
《念佛癒病》(一)