Kisah
Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 19A
Dibalik
Petaka Ada Berkah
(Bagian
1)
Distrik
Sanchong adalah distrik kota terdalam di bagian barat Kota New Taipei, Taiwan,
terdapat seorang praktisi yang bernama Chen Rong-ming, tahun ini (1995) dia berusia 45 tahun.
Tiga tahun
yang silam hidungnya sering mengeluarkan darah, mulanya dia tidak
menghiraukannya, cuma menyeka obat supaya darahnya berhenti dan minum obat
penghilang rasa sakit.
Sampai pada
musim panas tahun lalu, penyakit ini secara bertahap bertambah parah, dia
berobat ke Rumah Sakit “Taipei Veterans General Hospital”. Saat
itu penyakitnya sudah parah hingga menimbulkan sakit kepala, sepasang matanya buta
dan tidak bisa menelan makan.
Setelah
melewati beragam jenis pemeriksaan, dokter menyatakan dia menderita Kanker Nasofaring (jenis kanker yang tumbuh
di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut) stadium
akhir, sel kanker telah menyebar hingga ke bagian kepala.
Dokter menyarankan supaya Chen
Rong-ming menjalani sebanyak 60 kali Kemoterapi dan suntikan morfin guna
menghilangkan rasa sakit, juga menyatakan bahwa nyawa pasien tidak melampaui
dua bulan, sebaiknya mempersiapkan urusan perkabungan.
Mendengar
hal ini, istri Chen Rong-ming tidak mampu membendung tangisannya, oleh karena
tidak punya tabungan, makanya Chen Rong-ming terpaksa meminjam uang guna
mengobati penyakitnya, juga tidak punya kemampuan menjalani rawat inap di Rumah
Sakit, akhirnya dia memutuskan pulang rumah menanti ajal tiba.
Oleh karena
tidak ingin merepotkan keluarganya, Chen Rong-ming pernah mencoba mengakhiri
hidupnya dengan cara memotong pergelangan tangannya, kabar ini sampai di
telinga salah seorang donatur perkumpulan sosial Taipei, yakni Upasaka Huang.
Upasaka
Huang bersama tim-nya segera berkunjung ke rumah keluarga Chen, selain
mengantar perhatian juga menanyakan biaya berobat, memberinya motivasi hidup
pada Chen Rong-ming : “Sekarang hanya ada jalan satu-satunya yakni memfokuskan
pikiran melafal Amituofo, dapat meringankan penderitaan sakit. Membulatkan
tekad terlahir ke Alam Sukhavati merupakan pilihan terbaik”.
Chen
Rong-ming mulanya juga merasa ragu, tetapi lama kelamaan ketulusan hatinya
mulai tergugah oleh ketulusan Upasaka Huang, sehingga mulai melafal Amituofo.
(Master Guo Zhen dalam karyanya berjudul
“Saya bertekad melafal Amituofo”)
Disadur
dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)
二十、法喜念佛 鼻癌康復
(一)
三重市有一位陳榮明先生,現年(一九九五)四十五歲,於三年前鼻子時常出血,初不以為意,僅擦藥止血或吃些止痛劑。到了去年夏天漸漸嚴重始往榮民醫院檢查治療。此時病情已惡化致頭痛、雙眼失明及不能進食的嚴重階段,經切片檢驗、斷層掃描等,結果證實為鼻咽癌末期,其癌細胞已擴散到整個頭部。醫生囑陳君需照鈷六十化療及打嗎啡止痛,並稱其生命活不過二個月,應早為準備後事。
其妻悲傷欲絕,陳君因無勞保唯靠舉債就醫,已無能力再住院,乃毅然決定出院回家靜待死亡的來臨。為了不願牽累妻子曾割腕自盡被救,此一不幸消息為台北市日行善心會黃居士所悉,即刻到陳家關懷致送慰問金,更誠懇鼓勵他,現在唯有一心念佛減輕痛苦求生西方才是最好的選擇。陳居士始抱懷疑,後被其誠心感動勉強開始念佛。
(果真法師《我願念彌陀》
摘錄自 :
《念佛癒病》(一)