Saturday, June 27, 2020

10 Dihormati Setan dan Malaikat




Kisah Nyata Penyelamatan Buddha Amitabha
10. Dihormati Setan dan Malaikat  

Upasaka Dai Song-yun, kepala biro ekonomi dan perdagangan Kabupaten Wugong, Provinsi Shaanxi, walaupun menderita sakit-sakitan namun tetap memfokuskan diri melafal Amituofo, tiap hari pagi dan sore melafal Amituofo selama dua jam.

Suatu hari ketika membahas topik 48 tekad agung Buddha Amitabha, dia berkata : “Ikrar agung Buddha Amitabha, tiap butir tekadNya nyata adanya, tiap butir tekadNya diikrarkan demi menyelamatkan semua makhluk.”

Kemudian dia mengisahkan sebuah pengalamannya :

Pada tahun 1994 awal musim dingin, dia sedang mengayuh sepeda pulang ke rumah. Saat itu hari sudah senja, mentari perlahan-lahan terbenam di ufuk barat, jalanan mulai sepi, dia mempercepat laju sepedanya.

Di sebuah belokan, tiba-tiba dia melihat ada bayangan yang melintas dengan sangat cepat menuju ke hadapannya. Upasaka Dai jadi keheranan, dia mencoba menyapa orang itu.

Saat permulaan wajah orang itu tampak kabur, seperti tertutup kabut asap. Namun mendadak dia menampakkan wajahnya, menyeramkan sekali, sepasang bola matanya keluar dari lubang matanya, tergantung di tulang pipi yang terangkat, sementara itu dari lubang matanya meneteskan darah, wajahnya tampak meringis.

Upasaka Dai ketakutan sampai kaki pun gemetaran, jatuh di atas permukaan tanah, sepedanya juga tergeletak di satu sisi, tanpa pikir panjang dia segera melafal dengan suara nyaring “Amituofo! Amituofo! Amituofo!”

Tiba-tiba setan jahat itu berubah jadi prajurit Langit yang berwibawa, mengenakan perisai emas, menapaki awan, perlahan-lahan naik ke angkasa, wajahnya yang berwibawa menebarkan sebuah senyuman welas asih, membuat Upasaka Dai yang tadinya ketakutan melafal Amituofo tiada hentinya, segera merangkapkan kedua telapak tangannya beranjali.

Kemudian ketika Upasaka Dai membaca “Sutra Usia Tanpa Batas”, barulah memahami tekad ke-25 dari 48 tekad Buddha Amitabha yakni “Penghormatan dari para Dewa dan manusia”.

Jasa kebajikan, cahaya cemerlang, kekuatan kewibawaan yang tak terhingga, dari sepatah Amituofo, Upasaka Dai telah berkesempatan menyaksikannya secara langsung.

Upasaka Dai meskipun menderita sakit jantung yang akut, namun dia tidak pernah merisaukannya, bahkan menganggapnya sebagai : “Meskipun tubuh kasar menderita sakit-sakitan, namun hati tenteram di Alam Sukhavati”.

(Dicatat oleh Venerable Jinghong, 16 Agustus 2001)



稱佛名號  神鬼致敬

代松雲,陝西武功縣經貿局局長,身體多病,然一向念佛,從不間斷,每天早晚總要認真念佛兩小時。一日談及四十八願,他說:「阿彌陀佛的大願,願願皆真實,願願皆爲救度衆生而發。」接著便說了他的一件奇遇:

一九九四年初冬的一個週未,他騎自行車回家。傍晚時分,太陽慢慢落了山,馬路上人車稀少。他掖了掖衣服,縮著脖子,加緊趕路。於一拐彎處,忽見一人很快從對面飄過來。代居士很覺奇怪,不由向上打量那人。

初看其人面目模糊不清,像罩了一團煙。猛然,那人臉露了出來,無比醜陋陰暗,兩隻眼珠從眼眶裏掉了出來,掛在突起的顴骨上,兩個眼眶滲著一滴一滴的血,嘴角上翹,面目猙獰。代居士嚇得腿軟筋麻,跌倒在地,自行車也被摔在一邊,不由地大聲稱念「阿彌陀佛!阿彌陀佛!阿彌陀佛!」忽然那個惡鬼一樣的人,變成莊嚴的天將,身披金甲,足踏雲靴,緩緩升上天空,相貌威嚴之中露出一種慈愛的笑意,五縷鬍鬚長長下垂,對著被嚇倒在地不停念佛的代居士恭敬地雙手合十。

後來代居士拜讀《無量壽經》,才明白這是阿彌陀佛四十八願中的「人天致敬願」的功效。名號之不可思議功德光明威神力,在他身上得到了印證。其後聽到善導大師解釋彌陀之他力本願,代居士便無憂無慮一心念佛,雖然患嚴重的心臟病,但不以爲慮,反以爲喜,以爲:「身雖病苦,心安西方」也。

(二○○一年八月十六日 淨弘法師 記述)

按:《無量壽經》第三十七願:設我得佛,十方無量,不可思議,諸佛世界,諸天人民,聞我名字,五體投地,稽首作禮,歡喜信樂,修菩薩行。諸天世人,莫不致敬。若不爾者,不取正覺。

摘錄自
《念佛感應錄》第二集