Kisah
Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 34
Memancarkan
Cahaya Keemasan
Ada
seorang gadis yang bernama Jing Qin, tiga tahun yang silam duduk di bangku
kelas tiga sekolah menengah tingkat atas, oleh karena rahasia pribadinya
disebarkan oleh teman sekolahnya, sehingga jadi stres, lalu menderita gangguan
mental, kadang menangis kadang tertawa, akhirnya terpaksa berhenti sekolah.
Pernah
menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa untuk satu kurun waktu, setelah keluar
dari Rumah Sakit, tidak pernah berhenti minum obat, oleh karena begitu berhenti
minum obat, penyakitnya langsung kambuh. Peristiwa ini sungguh merupakan kemalangan
yang membawa tekanan berat bagi keluarganya.
Semester
kedua tahun silam, ibundanya membawanya mengikuti kebaktian pelafalan Amituofo
di Vihara, saat permulaan mendengar ceramah Dharma, dia selalu ketiduran,
lambat laun barulah mampu berkonsentrasi.
Saya
memberinya sebuah buku Dharma, dia sangat serius membacanya, lalu menelepon
diriku, dia bilang dia menyukai buku tersebut, isinya bagus dan dia sangat
gembira.
Usai
itu, beberapa hari kemudian, pada suatu pagi ketika ibundanya sedang mencuci
pakaian, dia memeluk ibundanya dari belakang dan berkata : “Mama, saya berhasil
memperoleh sebuah mustika besar. Sekarang saya sudah mengerti, ternyata
semuanya adalah urusan saya sendiri, tidak ada kaitannya dengan orang lain,
saya takkan membenci orang lain, saya sudah sembuh, saya sudah sadar, tidak ada
masalah lagi”.
Sejak
itu, kondisinya sudah normal seperti sedia kala, menjalani hidup dengan penuh
sukacita, wajah ibundanya juga tidak cemas lagi seperti dulu.
Suatu
kali, saya menjelaskan padanya tentang asal usul Buddha Amitabha dan kewibawaan
Alam Sukhavati beserta seluruh isinya, tujuannya adalah supaya dia
membangkitkan perasaan sukacita, melepaskan kemelekatan pada keakuan.
Ketika
saya sedang memberi penjelasan, tiba-tiba dia berseru : “Di atas kepala anda
ada cahaya keemasan, di atas kepala anda ada cahaya keemasan”.
Saya
bertanya padanya, dari mana cahaya tersebut berasal? Dia menunjuk puncak
kepalaku sambil berkata : “Cahaya terpancar dari puncak kepala”.
Tentu
saja saya tidak dapat memancarkan cahaya, di sini saya menyadari alasan mengapa
Cahaya Buddha menyinari praktisi pelafal Amituofo dan tidak pernah mengabaikan
mereka.
(Dicatat
oleh Upasika Jingyao, 15 Februari 2001)
Disadur
dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)
三、聞法瘋癒 頂現金光
淨勤女孩,三年前讀高中三年級時,因自己的隱私被同學公開,受了刺激,精神失常,時哭時笑,因此輟學。曾送精神病醫院治療一段時間,出院後一直不能停藥,一停藥就發病。這件事對家庭是個極大的不幸。
去年上半年,其母帶她參加我們的學佛念佛,開始一聽課就要睡覺,後漸好。我送她一本《淨土三經一論大意》,她很認真的閱讀,自己打電話告訴我說,她很喜歡這本書,內容太好了,她很高興。
過後數日的一個早晨,她母親坐著洗衣服時,她從背後抱住母親說:
『媽媽!我得了個大寶,真正的大寶。我明白了,原來一切都是我自己的事,不怨別人,我好了,我清醒了,沒有事了。』至此,她真的一切都正常了,歡歡喜喜,其母臉上再也沒有往日的愁雲。
一次,我為她講阿彌陀佛的緣起和西方極樂世界的依正莊嚴,目的是讓她生歡喜心,放下我執。講著講著,她忽然叫著說:『您頭上有金光,您頭上有金光。』我問她光從哪裡來?她指著我的頭頂說:『光從頭頂上冒出來的。』
我當然不會放光,這裡我體悟到:這是念佛眾生佛光攝取不捨的緣故。
(淨耀居士記 二○○一年二月十五日)
摘錄自 :
《念佛癒病》(一)