Kisah Nyata Penyelamatan Buddha
Amitabha
21. Semut
Pindah Rumah
Sejak
sembuh dari sakit, Mama begitu rajin melafal Amituofo. Mama bilang tempo hari
Papa bertanya : “Kenapa kamu sekarang berubah jadi malas bicara?” Mama menjawab
: “Saya hanya ingin terlahir ke Alam Sukhavati.”
Dengan
agak sedih Papa berkata : “Urusan di rumah masih banyak, kalau kamu sudah
pergi, bagaimana dengan kami?” Mama cepat-cepat memanfaatkan kesempatan
tersebut guna menasehati Papa : “Kalau begitu kamu juga ikut melafal Amituofo
bertekad lahir ke Alam Sukhavati.”
Papa
mengeluh : “Tapi saya kan belum sanggup melepaskan kemelekatan.”
Mendengar
cerita Mama ini, saya bilang ke Mama, jangan bahas dulu tentang urusan lahir ke
Alam Sukhavati sama Papa, asalkan Papa bersedia melafal Amituofo, maka ini
sudah sangat bagus.
Kemudian
setelah melewati proses belajar, akhirnya saya memahami apa yang dimaksud
dengan “Keyakinan, Tekad, Pengamalan”, yang merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan, asalkan bersedia melafal Amituofo, maka di dalam pengamalan telah
sempurna akan keyakinan dan tekad.
Asalkan
mau melafal Amituofo, maka dengan sendirinya telah bersedia menerima tuntunan
dari Buddha Amitabha. Mama bilang kalau ada kesempatan pasti harus menasehati
Papa lagi.
Ketika
musim panas menjelang, rumah Mama kedatangan tamu yang tak diundang yakni
segerombol semut. Papa Mama jadi pusing melihat tingkah laku tamu yang tanpa
izin berbaris memasuki rumah orang lain, asalkan ada sedikit saja sisa makanan
yang terjatuh, maka kawanan semut segera dapat menemukannya.
Papa
Mama memiliki daya penglihatan yang kurang bagus, kadang kala makanan yang
mengandung semut pun ikut dilahapnya.
Saya
bilang ke Mama supaya memohon bantuan Buddha Amitabha, Anda fokuskan saja
perhatian melafal Amituofo. Mama bilang setiap hari dia melimpahkan jasa
kebajikan kepada para semut, meminta mereka supaya pindah keluar, sudah
berhari-hari mereka bertamu di rumah Papa Mama.
Sesungguhnya
saya juga tidak terlalu yakin pada kemanjuran cara ini, meskipun saya selalu
baca di internet tentang beragam cara mengusir serangga , tetapi saya belum
pernah mencobanya.
Tiba-tiba
saya teringat pada sebuah artikel yang saya baca di internet, si penulis membaca
selembar kertas doa buat tikus-tikus di rumahnya, habis itu tikus-tikus pindah
keluar.
Saya
mengingatkan Mama supaya ikut menulis kertas doa yang mempersilahkan kawanan
semut pindah keluar, Mama pun mencobanya. Setelah mengulang membacanya sebanyak
tiga kali, kawanan semut menghilangkan diri.
Hal
ini membuat keluarga kami jadi lega, yang pertama adalah masalah yang sudah
begitu lama membelenggu kini jadi selesai; yang kedua adalah paling penting, mukjizat
nyata ini telah membuat kami sekeluarga jadi terharu, sehingga memperkuat
keyakinan hati.
Papa
merasa kejadian ini sungguh menakjubkan tak terbayangkan, Mama mempergunakan
kesempatan itu guna menasehati Papa : “Urusan yang belum sanggup kamu lepaskan,
diri sendiri juga tidak mampu menuntaskannya, lebih baik melafal Amituofo
memohon bantuan pada Buddha Amitabha, alangkah bagusnya.”
Sejak
itu Papa juga mulai mengambil penghitung digital sambil melafal Amituofo.
Dicatat
oleh : Upasika Weimiao Xiangjie
蚂蚁搬家 感化全家
妈妈自从生病以后,念佛很精进。听妈妈说,有一次爸爸问她:「你最近怎么不爱说话了?」妈妈说:「我只想往生。」爸爸有些伤感地说:「家里这么多事,你走了我们怎么办?」妈妈借机会赶快劝爸爸:「你也念佛求往生吧。」爸爸说:「我放不下呀。」
听了妈妈的转述,我对妈妈说可以暂时不和爸爸说往生的事,只要他肯念佛就好。经过一段时间的学习,我也明白了「信、愿、行」三而一、一而三的道理,只要肯念,「行」里面就具足了「信、愿」;
只要肯念,自然就接受了阿弥陀佛的调摄。妈妈说有机会再劝劝爸爸。
当夏天渐渐来临时,妈妈家来了不速之客——小蚂蚁。爸爸妈妈对此很头疼,蚂蚁无孔不入,只要有一点吃的东西,它们都会发现。爸爸妈妈眼神又不好,有时吃着半截,突然发现连蚂蚁一起吞下去了。我对妈妈说请阿弥陀佛帮忙吧,您只管念佛就好了。妈妈说她每天都要为蚂蚁们回向,请它们搬家,已经好多天了。其实我心里也没底,虽说网络上看了不少请蚊虫蟑螂之类搬家的文章,可毕竟没试过。
我突然想起看过的一篇文章,作者为家里的老鼠念了一张祈愿单,老鼠乖乖地搬家了。我提醒妈妈可以写在祈愿单上,妈妈也抱着试试看的态度填了祈愿单。妈妈念了三张祈愿单以后,蚂蚁菩萨们神奇地消失了。这可让全家人高兴坏了,一来是困扰了大家很久的问题终于解决了;二来也是最重要的,这样真实不虚的感应让全家感动不已,增强了信心。爸爸对此感到太不可思议了,妈妈趁机劝他:「你那些放不下的事,自己又解决不了,干脆也念佛请阿弥陀佛帮忙多好啊。」从此爸爸手里也拿起了计数器。
微妙香洁记
摘录自 :
《念佛感应录》第四集