18. Balita Selamat dari Bahaya
Salah seorang
tetangga ibu mertua-ku, memiliki seorang putri, beberapa tahun yang lalu
menikah.
Setelah
menikah dia mempunyai seorang putra yang masih berusia 3 tahun, namun malangnya
mati dalam bencana banjir. Sekarang dia dikaruniai seorang putra lagi, masih
belum genap usia 3 tahun.
Beberapa hari
yang lalu, balita ini mendadak menderita demam tinggi, napasnya melemah, denyut
jantung juga melemah, oleh karena pertolongan darurat di Rumah Sakit Kabupaten
tidak efektif, makanya dipindahkan ke Rumah Sakit Anak.
Tiga hari
menjalani rawat inap, kondisinya makin memburuk. Dalam kondisi tak berdaya, Mama
balita itu bertanya padaku, bagaimana sebaiknya? Saya bilang padanya, tidak ada
cara lain, hanya bisa memohon pada Bodhisattva Avalokitesvara, memohon pada
Buddha Amitabha.
Papa balita
itu berkata, andaikata buah hati mereka meninggal dunia, dia juga tidak ingin
hidup lagi, bahkan berkata bahwa musibah ini berkaitan dengan kuburan leluhur
mereka, bersiap-siap pulang ke rumah untuk membongkar makam leluhur.
Tetapi setelah
mendengar nasehatku, seluruh anggota keluarga berlutut di hadapan rupang Buddha
sambil menangis pilu, berikrar meyakini Buddha, melafal Amituofo.
Kemudian saya
memberikan selembar kartu yang bertulisan aksara “Buddha” dan satu unit mesin
pelafal Amituofo, supaya diletakkan di sisi bantal balita.
Mereka
sekeluarga melafal Amituofo dengan setulus hati, hingga lebih dari satu jam
kemudian, balita yang semula menderita gagal pernapasan dan gagal jantung,
berangsur-angsur kondisinya pulih kembali.
Saya berpesan
pada mereka supaya memutar lafalan Amituofo 24 jam tak terputus, siang malam melafal
Amituofo. Akhirnya tiga hari kemudian, balita telah sembuh, menjalani rawat
inap seminggu di Rumah Sakit, lalu diperbolehkan pulang ke rumah.
Ketika keluar
dari Rumah Sakit, mereka khusus mengucapkan terima kasih kepada-ku, lalu
mengajarkan si balita untuk mengucapkan sampai jumpa kepadaku, baik orang
dewasa maupun anak kecil, semuanya menebarkan senyuman bagaikan kuntum-kuntum
Bunga Teratai yang sedang bersemi.
Ditulis oleh :
Upasika Heng Yu
求佛加持
儿童病危立转安
我婆家的一位邻居,有一个女儿,几年前出嫁,育有一个三岁的儿子,但小孩不幸遭水灾死亡了。现今又生了一个儿子,还不足三岁。
小男孩几天前,突然发高烧,呼吸衰竭、心力衰竭,在县医院抢救无效的情况下,转入我院儿科。住院三天来,病情越来越重。小孩的妈妈在万般无奈的情况下问我怎么办?我说没有办法,只有一条路,求观音菩萨,求阿弥陀佛。小孩的爸爸说如果孩子死了,他也不活了,还说这跟他们家的祖坟有关,准备回去把他们自家的祖坟给扒了。
听了我的劝说之后,全家人跪在佛像面前哭成了一片,许愿要好好信佛、念佛。后来我送给他们一张有佛字的卡片,又送了一个念佛机给他们,放在孩子的头旁边。他们全家念佛大概一个多小时后,孩子的心衰、呼吸等问题都缓解了。我告诉他们二十四小时佛号不要间断,日夜念佛。结果孩子三天就好了,住院一周就出院了。出院时特地找到我表示感谢,让孩子跟我说再见,大人小孩都笑成一朵花。
恒玉居士记
摘录自 :
《念佛感应录》第四集