Wednesday, June 17, 2020

02 Yuanxin Melafal Amituofo, Puncak Kepala Memancarkan Cahaya


Melafal Amituofo Memancarkan Cahaya 02
Yuanxin Melafal Amituofo, Puncak Kepala Memancarkan Cahaya

Ketika usiaku 29 tahun (1930) saya dan istriku, Yuanxin, tinggal di Gunung Akagi, pada saat itu Yuanxin baru berusia 25 tahun.

Suatu pagi dia menuruni gunung, berjalan sambil melafal Amituofo. Waktu itu fajar baru menyingsing, suasana pagi memenuhi permukaan alam. Tiba-tiba dia memperhatikan bayangannya sendiri, menemukan di puncak kepalanya ada cahaya yang melingkar, selebar bahu, diameternya sekitar dua kaki (kira-kira 60 cm).

Cahaya itu sangat indah menakjubkan, cemerlang, tak terungkapkan dengan kata-kata, mirip dengan cahaya melingkar yang ada di kepala rupang Buddha.

Dia merasa keheranan, tetapi dia tetap saja melanjutkan berjalan sambil melafal Amituofo, tidak menghiraukan fenomena tersebut, tidak sebentar-sebentar memperhatikan bayangannya!

Namun cahaya tersebut tetap bersinar cemerlang. Yuanxin mengetahui fenomena ini muncul karena dia melafal Amituofo, maka itu dia mencoba berhenti melafal Amituofo, mengalihkan perhatiannya memikirkan urusan duniawi, lalu kembali memperhatikan bayangannya sendiri, lingkaran cahaya itu telah sirna.

Dari sini kita bisa mengetahui bahwa, melafal Amituofo merupakan cara terunggul untuk mengembangkan cahaya yang ada di dalam diri kita masing-masing, mengeliminasi kegelapan rintangan karma.

(Oleh : Chen Hailiang)



《念佛放光》
遠信念佛 頂現圓光

當我二十九歲(一九三○)的時候,和我的妻遠信住在赤城山,這時遠信是二十五歲。在某一日的早晨,她下山去,行走在田野間的當兒,沿路專心在念佛。這時太陽剛上山,晨曦遍地。她偶然看了看自己的影子,發現頭頂有一圈圓形的光,與肩同寬,直徑約有二尺,那光輝美妙、燦爛,無法形容,和佛像背上的圓光相似。她心裡覺得奇怪,還是繼續一面走一面念佛,並不時看看自己的影子││ 圓光依舊煥發著。她知道這是因為念佛的緣故,於是就試著停止念佛,去想世俗間的雜事,再看影子時,圓光已經消失了。因此就可知道,念佛最能發揮我們本有的光明,消除業障的黑暗。
(陳海量《可許則許》)