Melafal Amituofo
Memancarkan Cahaya 02
Yuanxin Melafal Amituofo, Puncak Kepala Memancarkan
Cahaya
Ketika usiaku 29 tahun (1930) saya dan istriku, Yuanxin,
tinggal di Gunung Akagi, pada saat itu Yuanxin baru berusia 25 tahun.
Suatu pagi
dia menuruni gunung, berjalan sambil melafal Amituofo. Waktu itu fajar baru
menyingsing, suasana pagi memenuhi permukaan alam. Tiba-tiba dia memperhatikan
bayangannya sendiri, menemukan di puncak kepalanya ada cahaya yang melingkar,
selebar bahu, diameternya sekitar dua kaki (kira-kira 60 cm).
Cahaya itu
sangat indah menakjubkan, cemerlang, tak terungkapkan dengan kata-kata, mirip
dengan cahaya melingkar yang ada di kepala rupang Buddha.
Dia merasa
keheranan, tetapi dia tetap saja melanjutkan berjalan sambil melafal Amituofo,
tidak menghiraukan fenomena tersebut, tidak sebentar-sebentar memperhatikan
bayangannya!
Namun cahaya
tersebut tetap bersinar cemerlang. Yuanxin mengetahui fenomena ini muncul
karena dia melafal Amituofo, maka itu dia mencoba berhenti melafal Amituofo, mengalihkan
perhatiannya memikirkan urusan duniawi, lalu kembali memperhatikan bayangannya
sendiri, lingkaran cahaya itu telah sirna.
Dari sini
kita bisa mengetahui bahwa, melafal Amituofo merupakan cara terunggul untuk
mengembangkan cahaya yang ada di dalam diri kita masing-masing, mengeliminasi
kegelapan rintangan karma.
(Oleh : Chen
Hailiang)
《念佛放光》
遠信念佛 頂現圓光
當我二十九歲(一九三○)的時候,和我的妻遠信住在赤城山,這時遠信是二十五歲。在某一日的早晨,她下山去,行走在田野間的當兒,沿路專心在念佛。這時太陽剛上山,晨曦遍地。她偶然看了看自己的影子,發現頭頂有一圈圓形的光,與肩同寬,直徑約有二尺,那光輝美妙、燦爛,無法形容,和佛像背上的圓光相似。她心裡覺得奇怪,還是繼續一面走一面念佛,並不時看看自己的影子││ 圓光依舊煥發著。她知道這是因為念佛的緣故,於是就試著停止念佛,去想世俗間的雜事,再看影子時,圓光已經消失了。因此就可知道,念佛最能發揮我們本有的光明,消除業障的黑暗。
(陳海量《可許則許》)