Thursday, January 23, 2020

11 Buddha Datang Menyuntik


Kisah Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 11
Buddha Datang Menyuntik

Tahun 1988 sampai 1990, saya divonis mengidap Kanker Kulit, sudah 8 kali berobat ke Harbin. Universitas Kedokteran Harbin mendiagnosis diriku mengidap Kanker Kulit.

Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Kedokteran Harbin, Rumah Sakit Kanker Harbin juga tak berdaya menyembuhkan penyakit ini. Lalu pergi berobat ke Rumah Sakit ketiga dan sempat sembuh, tetapi setahun kemudian kambuh lagi, kembali berobat selama dua bulan, namun tak kunjung sembuh.

Kakak iparku yang telah menjadi Bhiksuni, setelah mengetahui kondisi penyakitku, menasehatiku supaya bervegetarian, lalu memuja rupang Buddha di rumah, memberitahukan padaku : “Membangkitkan ketulusan melafal Amituofo, penyakit bisa sembuh”.

Kemudian saya membeli sebuah rupang Buddha Amitabha untuk dipuja di rumah. Putra dan putriku tidak mengizinkan diriku meyakini Ajaran Buddha, berkata : “Rumah Sakit saja tidak berdaya menyembuhkan, kalau meyakini Buddha lantas penyakit bisa sembuh, itu mustahil, jangan sampai meninggalkan masalah buat kami”.

Saya bersikukuh meyakini Buddha, berkata pada mereka : “Berikan padaku waktu dua bulan, asalkan bisa meringankan penderitaan sakitku, maka sudah boleh”.

Saya menderita kanker kulit pembuluh darah yang parah, selalu mengalir keluar nanah, area dada yang terdampak lebih luas daripada telapak tangan, saat parah akan berwarna coklat kemerahan, ibu jari bisa dimasukkan ke dalam lubang luka, hampir kelihatan tulang, saat kambuh luar biasa sakitnya. 

Saya hanya bisa menahan rasa sakit sampai air mata pun mengalir keluar, menyalakan dupa di depan altar Buddha, berlutut dan memanjatkan doa :  “Namo Maha Maitri Maha Karuna Buddha Amitabha, andaikata Anda dapat memberkati supaya malam ini dadaku takkan kesakitan lagi, maka mulai esok hari saya akan bervegetarian buat selamanya, mengamalkan Lima Sila, melafal namaMu”.

Sungguh mengherankan, tidak lama kemudian dadaku tidak sakit lagi. Lalu saya mulai melafal Amituofo, tidak lama kemudian saya ketiduran. Saya bermimpi melihat seorang Bhiksu tua hendak menyuntik jarum infus kepada diriku.

Saya bilang bahwa tubuhku gendut, tidak gampang menemukan pembuluh darah. Tetapi Bhiksu tua berkata : “Tidak masalah!”. Lalu menusuk jarum suntikan tersebut ke kakiku; saya terkejut dan terbangun.

Ketika terbangun, saya merasa bagian kakiku agak sakit, tetapi dadaku terasa sejuk dan nyaman, tidak sakit lagi. Saya sangat berterima kasih pada pengalaman melafal Amituofo, baik berjalan, berdiri, duduk maupun berbaring tetap melafal Amituofo, sampai sekarang sudah dua tahun lamanya, dan kondisiku sangat baik.

Tahun ini pada lunar bulan 2 hari ke-19 (HUT Bodhisattva Avalokitesvara) tiga orang putra dan tiga orang putriku, menerima Visudhi Trisarana, mereka berkata dengan penuh sukacita : “Kita harus membalas budi Buddha, melakukan kebajikan, membangkitkan ketulusan melafal Amituofo, membulatkan tekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati”.

Disampaikan secara lisan oleh : Liu Gui-zhi
Dicatat oleh : Hou Zuo-peng
Bulan Februari 1993
Bertempat di : Hulin, Provinsi Heilongjiang

Disadur dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)


十二、佛來打針 癒皮膚癌

一九八八年至一九九○年我得了皮膚病先後去哈爾濱治療八次哈醫大確診為皮膚癌哈二院哈腫瘤醫院都沒能治好去哈三一一一醫院治好了一年後復發治療兩個月竟無效果

已出家的嫂子瞭解到我的病情後要我吃素再請一尊佛像供奉告訴我誠心念佛病就會好我隨後請回一尊阿彌陀佛像供奉我兒子女兒知道後都不讓我信佛「各大醫院都沒能治好信佛能好是不可能的別給我們留什麼禍根

我堅決要信佛向他們說「先信兩個月病輕了就行」我患血管皮膚癌嚴重經常流膿胸部患處的面積比手掌還大嚴重時為豬肝色拇指能塞進洞裡幾乎見骨痛起來真是要命我忍痛流淚在佛前點香誠心跪念「南無大慈大悲阿彌陀佛您如能讓我今夜胸前不痛我從明天起一定吃長素受五戒念您的名號」說也奇怪不大會兒功夫就不痛了念著念著就睡著了我夢見一位老和尚要給我打吊針我說我胖不好找血管他說「沒事!」往腳上就是一針我一嚇就醒了天亮下床我感到腳面有點痛可胸前清爽一點兒也不痛我深感念佛靈驗行住坐臥都念佛至今已兩年一直很好

今年二月十九三個兒子三個女兒都受了三皈兒女們都高興地說
「我們要報佛恩做善事誠心念佛求生西方

(黑龍江雞西縣 劉貴芝口述 侯作鵬記錄 一九九三年二月《廣化文選》)

摘錄自 :
《念佛癒病》(一)