Kisah Nyata Penyelamatan Buddha
Amitabha
30A. “18
Tahun Kemudian Barulah Memasuki Bunga Lotus”
(Bagian 1)
Ayahku
bernama Zhang San-he, penduduk Kabupaten Yilan, Taiwan. Lahir pada tanggal 9
Agustus 1939, meninggal pada tanggal 26 Mei 1992. Usia 53 tahun.
Sebagai
anak sulung, Ayahku harus mencari nafkah menghidupi keluarga, selain
membesarkan kami tiga bersaudara, masih harus membiayai sekolah kedua paman dan
seorang bibi kami, sampai mereka berumah tangga.
Selain
itu juga harus melunasi sejumlah utang yang ditinggalkan kakek. Maka itu selain
bercocok tanam juga berternak ayam, bebek, babi untuk dijual.
Bulan
April 1992, Ayah menderita flu dan batuk, tapi tidak pernah diobati, setelah
parah baru diperiksa ke Rumah Sakit, ternyata adalah kanker paru stadium akhir.
Setelah
sebulan dirawat di Rumah Sakit, Ayah meninggal dunia. Waktu itu keluarga kami
tidak ada seorang pun yang belajar Ajaran Buddha, jadi Ayah dikuburkan menurut
upacara tradisi setempat.
Kakak
ipar sulung percaya sama Chikung, dapat merasakan kehadiran makhluk halus.
Kakak ipar sulung bilang arwah Ayah sering pulang rumah. Kakak ipar sulung
hanya bisa merasakan tetapi tidak dapat melihatnya.
Tahun
1997, Ayah telah wafat lima tahun lamanya, saya berusia 27 tahun, mulai belajar
Buddha Dharma, barulah mengetahui tentang kebenaran Hukum Sebab Akibat dan enam
alam tumimbal lahir.
Saya
jadi terpikir akan Ayah yang demi menghidupi keluarga harus mengikat jodoh
buruk dengan hewan ternak, jika tidak melimpahkan jasa kebajikan padanya, takutnya
beliau tidak dapat terlahir di alam yang baik.
Maka
itu setiap tahun saya akan mengikuti upacara ritual pelimpahan jasa, guna
melimpahkan jasa kepada Ayah dan hewan ternak, supaya bersama-sama terlahir ke
Alam Sukhavati.
Sekitar
9 tahun yang silam, pagi hari saya bekerja, malam hari saya tinggal di Vihara,
supaya memudahkan saya belajar Buddha Dharma dan bervegetarian.
Saat
liburan tiba, saya pulang ke rumah menemani Mama. Pada hari pertama, malamnya saya tidur
bersama Mama, baru saja terlelap, tidak lama kemudian sekujur tubuhku merasa
gatal sekali, akhirnya saya pindah tidur di ruang tamu.
Hari
kedua saya kembali tidur di kamar Mama, sekujur tubuhku juga merasa gatal
sekali, pindah lagi tidur di ruang tamu. Hari ketiga saya kembali tidur di
kamar Mama, saat tengah malam saya bermimpi melihat penampakan seekor ular
besar, saya ketakutan dan menendangnya dengan kaki, lalu terperanjat dan
bangun, sekujur tubuhku penuh dengan keringat dingin.
Hari
keempat, hanya bisa segera angkat koper dan angkat kaki, cepat-cepat kembali ke
Vihara.
Begitu
tiba di Vihara, Shifu (guru) bertanya padaku, “Apa yang kamu bawa ke dalam
Vihara?”
Saya
menjawab : “Tidak ada, cuma koper.”
Shifu
bertanya lagi : “Benarkah tidak ada? Coba ingat-ingat, apa yang kamu alami
selama pulang ke rumah beberapa hari ini?”
Saya
masih gagal paham.
Akhirnya
Shifu bilang : “Ada seekor ular mengikutimu pulang ke Vihara, dia dipukul mati
oleh ibunda-mu.”
Saya
bertanya : “Mengapa dia mengikuti-ku?”
Shifu
menjawab : “Oleh karena kamu sudah belajar Ajaran Buddha, dapat melimpahkan
jasa kebajikan kepadanya.”
Saya
bertanya : “Bagaimana caranya?”
Shifu
menjawab : “Lunar bulan 7 nanti ada upacara pelimpahan jasa, tulislah nama
ibunda-mu. Untuk sementara waktu persilahkan ular ini melatih diri dulu di
sini, sampai tiba saatnya barulah melimpahkan jasa buat dirinya.”
Ayahbunda
demi mencari nafkah telah mengikat jodoh buruk dengan banyak hewan ternak, maka
itu Ayah meninggal dalam usia 53 tahun dan Ibunda sepanjang tahun sakit-sakitan,
sibuk berobat ke dokter, disuntik jarum, minum obat, tapi tak kunjung sembuh.
父亡十八年
今始乘白莲
(一)
父亲张三和居士,台湾宜兰县五结乡人。生于1939年8月9日,卒于1992年5月26日,享年五十三岁。
父亲生为长子,为了持家,一生辛劳,既要抚养我们兄妹三人,又要照顾两个弟弟、一个妹妹,供他们读书,完成他们娶妻出嫁的终身大事。除此之外,还要负责偿还祖父留下的债务。所以,种田、种菜之外,也同时不断饲养大批大批的鸡、鸭、猪,贩卖维生。
1992年4月,父亲感冒咳嗽,久久不止,到医院检查,才知已是肺腺癌末期。住院一个月之后,便离开人世。当时家中没有人学佛,只用民间一般丧葬仪式为父亲下葬。
大嫂信仰济公,颇能感应到无形众生的存在。大嫂对我说,父亲往生后经常回家,交代家中大小事情。她虽能感应到,但看不到,因此都会到祖先牌位前烧香、提问、掷筊,确认父亲的意思。比如父亲会要求将他土葬的地点换到干燥一点的位置。二嫂难产送医待产时,父亲也跟随大嫂到医院去陪伴,直到二嫂顺利生产。
1997年,父亲已往生五年,我二十七岁,开始学佛,才知道善恶报应、六道轮回的道理。想到父亲为了持家,和鸡、鸭、猪等众生结下恶缘,如果不多做功德回向,恐怕无法往生善道。所以,我每年都会尽力为父亲及历代祖先设立大型超荐牌位,顺便也为往昔家中那些受难的鸡、鸭、猪设立小型牌位,祈求法会功德,一同超拔它们。
大约九年前,我白天上班,晚上借住在一间寺院,方便学佛、吃斋。我趁假期回家小住,晚上陪母亲同睡。第一天晚上,才睡没多久,身上就奇痒无比,只好抱着凉被到客厅睡。第二天又回去陪母亲睡,身体还是一样痒得难受,只好又去客厅睡。拗不过母亲劝说,第三天又回去睡,半夜梦里见到一条大蛇,横在我的小腿上,吓得我奋脚一踢,仰身坐起,猛然一醒,已吓出一身冷汗。第四天只得提前回到寺院。
一进寺里,师父正在办公桌前打坐,我不想打扰,就默默走过,却被师父叫住,师父问我:「你带什么回来?」我说:「没有啊,只有这个背包。」师父再问我一次:「真的没有?」师父看我一头雾水,提醒我:「想想看,这几天回家,有没有发生比较奇怪的事?」我还是想不出来。最后师父只好告诉我,说:「一条蛇跟着你回来,它是被你母亲打死的。」我问师父:「为什么它要跟我回来?」师父说:「因为你学佛,可以做功德回向给它。」我问师父:「怎么办?」师父说:「要超度它。寺里7月举办超荐法会时,就以你母亲之名,为它立超荐牌位。这一段时间,就请菩萨作主,请它暂时待在这里修行,到时再为它超荐。」
母亲和父亲为了家庭经济而饲养鸡、鸭、猪,自然也和它们结下了杀生吃肉的深重恶缘。难怪父亲年仅五十三岁即罹癌不治;母亲则长年病痛,只能不断看医生、打针、吃药,却也不见起色。