Kisah Melafal Amituofo Sembuh dari
Penyakit 36
Suara Mesin Pelafal Amituofo
Awal November 2015 kami berempat
tiba di kota kecil Nantun, Kabupaten Laiyuan, Provinsi Hebei, guna mengunjungi Zhang
Xiang-yu.
Zhang Xiang-yu tahun ini berusia 53
tahun, merawat sepasang putra-putri sendirian. Malangnya putra-putrinya
merupakan pasien gangguan mental yang parah.
Putranya bernama Wang Yang-yang,
tahun ini berusia 28 tahun, seorang “pendekar sableng”. Ketika penyakitnya
kambuh, dia akan memaki dan memukuli orang, tidak ada yang berani mendekatinya.
Putrinya bernama Wang Juan-juan,
tahun ini berusia 32 tahun. Sembilan tahun yang silam, oleh karena patah hati
dalam percintaan sehingga menderita gangguan mental, kalau lagi kambuh, dia
akan jadi pendiam dan tidak mau bicara, seharian duduk di atas tempat tidur, 9
tahun lamanya tidak pernah melangkah keluar dari rumah.
Seluruh biaya hidup keluarga
mengandalkan Zhang Xiang-yu seorang diri, yang menanami beberapa Are lahan
pegunungan.
Pemandangan yang tampak oleh kami
sekarang adalah sebuah rumah lusuh, seorang gadis duduk di atas tempat tidur, gadis
ini mengenakan kaos tanpa lengan, padahal waktu itu Kabupaten Laiyuan telah
memasuki musim dingin. Kami sendiri mengenakan jaket katun.
Salah seorang sahabat Dharma bernama
Fo Wang bertanya : “Nona, ke mana ibunda-mu?”. Tetapi gadis itu tidak bereaksi,
bagaikan patung ukiran kayu.
Lalu kami semuanya beranjali,
menghadap ke arah gadis itu dan mulai melafal “Namo Amituofo”. Setelah melafal
beberapa menit kemudian, kebetulan Zhang Xiang-yu baru pulang, memikul seikat
kayu bakar, yang dia kumpulkan tadi dari ranting-ranting pohon yang berjatuhan,
bersiap-siap menyalakan tungku guna menghangatkan badan. Bersua dengan kami,
dapat dilihat betapa sukacita hatinya.
Upasika Fo Wang mengeluarkan satu
unit mesin pelafal Amituofo, memberitahukan padanya : “Mesin pelafal Amituofo
ini buat anda, mari ikuti kami melafal Amituofo. Dengan melafal Amituofo, dapat mengeliminasi rintangan karma, membawa manfaat baik bagi dirimu
maupun putra-putrimu, mungkin saja mereka bisa sembuh”.
Zhang Xiang-yu begitu bersukacita
mengikuti kami melafal Amituofo, saat permulaan dia masih belum melafalnya
dengan jelas, alhasil kami mengajarinya melafal satu persatu aksara secara
jelas.
Sebelum pamit, kami menyerahkan
padanya uang sejumlah 300 Yuan, dia sangat terharu sampai tidak tahu harus
bilang apa.
Sebulan kemudian, Fo Wang menempuh
perjalanan dan kebetulan melewati rumah Zhang Xiang-yu, lalu dia singgah dan
berkunjung. Begitu memasuki pekarangan rumah, Zhang Xiang-yu bergegas keluar
menyambutnya dengan wajah penuh sukacita. Dia berkata : “Setelah kepergian
kalian hari ketiga, Juan-juan sudah tahu pergi ke pasar sendirian!”
Ceritanya begini : Setelah kepergian
kami tempo hari, Zhang Xiang-yu terus menerus menghidupkan mesin pelafal
Amituofo, pada hari ketiga, pagi harinya, Juan-juan tiba-tiba berkata pada
Zhang Xiang-yu : “Ma, saya mau ke pasar, saya ingin membeli baju baru!”
Zhang Xiang-yu merasa khawatir
makanya ingin menemaninya ke pasar, tapi Juan-juan berkata : “Tidak perlu, saya
bisa pergi sendiri!”
Zhang Xiang-yu jadi terharu sampai
hampir menangis, cepat-cepat menyerahkan uang yang didermakan kami kepadanya.
Juan-juan pulang dengan satu stel
pakaian baru lalu bilang pada Mama-nya : “Saya bilang sama juragan toko
pakaian, uang ini pemberian familiku, kamu jangan hitung mahal-mahal ya,
akhirnya saya cuma perlu membayar 50 Yuan”.
Zhang Xiang-yu begitu gembira lalu
mengeluarkan pakaian baru putrinya untuk diperlihatkan kepada Fo Wang.
Fo Wang berkata : “Wah cantik sekali”.
Juan-juan agak tersipu mendengarnya,
lalu berkata : “Tidak cantik! Tidak cantik!”
Fo Wang berkata lagi : “Lumayan lah,
kalau kamu merasa tidak cantik, lain kali kami temani kamu pergi beli lagi!”
Juan-juan berkata : “Saya tidak tahu
harus menyapa anda sebagai kakak atau bibi, tetapi saya tahu, uang itu adalah
tempo hari anda berikan pada Mama-ku”.
Dia sudah bisa berbicara serupa
dengan orang normal, bahkan juga di dalamnya terkandung ungkapan terima kasih
yang tulus!
“NA MO A MI TUO FO” enam aksara yang
sungguh menakjubkan!
(Upasika Fo Zhu)
Disadur dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)
五、念佛機聲 癒精神病
二○一五年十一月初,我與佛希、佛望、佛虔居士一行四人一起來到淶源縣南屯鄉宋家莊村看望張香玉。
張香玉今年五十三歲,獨自帶著一雙兒女生活。不幸的是,這一雙兒女都是嚴重的精神病患者。兒子王陽陽今年二十八歲,是個「武瘋子」。
他犯病的時候,就罵人打人,沒有人敢接近他。女兒王娟娟,今年三十二歲,九年前,因為談戀愛發生問題患上精神病,發病後不再說話,整天坐在炕上,九年沒有走出家門一步。全家的生計全靠張香玉種幾畝山地維持。
我們走進光線暗淡、簡陋的屋裡,炕上坐著一個女子,女子上身只穿一件露胳膊的背心,這個時候,淶源已經入冬了,我們都穿著棉衣或羽絨服。
佛望問:「閨女,你媽幹什麼去了?」
炕上的女子一點也沒有反應,如木雕一般。於是我們一起合掌,對著她稱念「南無阿彌陀佛」。念了幾分鐘,正好張香玉回來了,背著一捆柴,是剛從山上撿來的,準備燒火取暖。見到佛望,看得出她心裡很高興。
佛望拿出一個念佛機,對她說:「給你個念佛機,你跟我們一起念佛吧。念佛,阿彌陀佛就能消除災障,對你自己好,對你的孩子們也好,或許你孩子們的病會好起來。」
張香玉高興地跟我們念佛,開始念不準這六個字,幾個人大聲地教她。臨別,佛望給了她二百元錢,佛虔也給了她一百,她感動得不知說什麼好。
一個月後,佛望順道再次到張香玉家。一進院子,張香玉滿面笑容地迎住了她,興奮地說:「你們走後第三天,娟娟自己出門趕集了!」
事情是這樣的:大家走後,張香玉家裡一直開著念佛機,第三天一早,娟娟突然對張香玉說:「媽,我要去趕集,我要買新衣裳去!」
張香玉不放心想陪她去,娟娟說:「不用,我自己去!」張香玉激動得差點哭起來,趕緊把佛望給的二百元錢轉交給她。
娟娟買了一件紅色連衣裙回來對媽媽說:「我和賣衣裳的講了,這錢也不知是我姐還是我姨給我的,你得少要點,我最後只給了他五十。」
張香玉高興地拿出女兒自己買的新裙子給佛望看。
佛望說:「這裙子,真好看!」
王娟娟可能有些羞澀了,連說:「不好看!不好看!」
佛望說:「挺好的啊,你如果覺得不好看,下次我們再去幫你買!」
王娟娟又說:「我也不知道喊你姐還是喊你姨。我知道,錢是你給我媽的。」這句話裡,已經有了正常人清晰的思維表達,甚至還有了真誠的感恩!
南無阿彌陀佛六字名號太神奇了!
(佛助居士)
摘錄自 :
《念佛癒病》(一)