Kisah
Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 17
Bekal
Makanan
Salah
seorang sahabat Dharma dari “Perkumpulan Melafal Amituofo” di Taiyuan (Ibu kota
Provinsi Shanxi) bernama Liu Xue-zhen, tahun ini berusia 80 tahun. Pada
perayaan Imlek tahun ini dia merasa tidak enak badan, lalu periksa ke Rumah
Sakit, begitu didiagnosis, dokter langsung menjatuhkan vonis dia menderita
Kanker Lambung stadium akhir, harus menjalani Kemoterapi. Mendengar hal ini
lansia itu tidak sanggup menahan isak tangisnya.
Baru
saja menjalani Kemoterapi untuk pertama kalinya, rambut Liu Xue-zhen berguguran
semuanya, kondisi tubuhnya menurun drastis dari hari ke hari, pada saat inilah
dia jadi teringat peristiwa aneh yang dialaminya sewaktu usia 40 tahun.
Kala
itu dia bersua dengan seorang tuna netra yang meramal bahwa Liu Xue-zhen hanya
bisa hidup sampai usia 80 tahun saja. Liu Xue-zhen berpikir, ternyata benar,
tahun ini dia memang berusia 80 tahun, lalu terserang kanker, tampaknya ajalnya
memang sudah tiba.
Dia
telah kehilangan asa dan melepaskan segala harapan untuk hidup, sekaligus juga
melepaskan segala bentuk pengobatan, pulang ke rumah menanti ajal tiba.
Liu
Xue-zhen mempunyai seorang tetangga yang bernama Liu Xiu-ying, merupakan
praktisi pelafal Amituofo, setelah mengetahui kondisi penyakit Liu Xue-zhen,
lalu membawanya ke “Perkumpulan Melafal Amituofo” kami, menasehatinya melafal
Amituofo supaya penderitaan sakitnya bisa berkurang.
Sebelumnya
Liu Xue-zhen tidak mengenal Ajaran Buddha. Saat permulaan melafal Amituofo, sekujur
tubuhnya sampai menggigil, bicara pun tidak jelas, tetapi dia tetap gigih
melanjutkan melafal Amituofo, menghadiri kebaktian pelafalan Amituofo di
perkumpulan kami.
Dua
bulan kemudian, mukjizat pun muncul, kondisi kesehatan Liu Xue-zhen mulai
membaik, sekarang sudah mampu berbicara. Dia bahkan sanggup mengikuti kami
berjalan sambil melafal Amituofo hingga satu jam lamanya, saya menyarankan agar
dia istirahat sejenak, tetapi dia cuma tersenyum dan bilang tidak capek, bahkan
memberitahuku sebuah rahasia.
Ternyata
setelah melafal Amituofo, 20 hari kemudian Liu Xue-zhen bermimpi ada dua setan
kecil yang berteriak padanya : “Cepat ikuti kami, bekal makananmu sudah habis!”
Lalu
dua setan itu mengapitnya satu kiri satu kanan, seperti menggiring tahanan.
Tiba-tiba datang lagi seorang “setan tua”, berkata : “Lepaskanlah dia, saya
akan memberinya bekal makanan sebanyak 4 ribu kati”.
Liu
Xue-zhen mengangkat kepalanya melihat ada satu gerobak besar berisi bekal
makanan muncul di hadapannya. Dia sangat tercengang dan tanpa henti bertanya : “Astaga,
dalam setahun saya baru menghabiskan 200 kati makanan, bekal makanan yang
begitu banyak, butuh berapa tahun baru bisa dihabiskan?”
Setelah
mendengar cerita Liu Xue-zhen tentang mimpinya tersebut, saya ikut bersukacita,
sambil berkata padanya : “Mimpimu tersebut menunjukkan usiamu bertambah
panjang, tetapi, jika anda baik-baik melafal Amituofo, setibanya di Alam
Sukhavati menikmati usia tanpa batas”.
“Tempo
hari ketika anda menderita penyakit kritis, anda mempersiapkan diri untuk mati,
sekarang anda sudah melafal Amituofo, jadi tidak perlu takut mati lagi, oleh
karena kita sekarang adalah terlahir ke Alam Sukhavati, jadi takkan ada
kematian lagi, tetapi terlahir, akan memperoleh usia tanpa batas”.
Setelah
mendengar perkataanku, Liu Xue-zhen sangat bersukacita, sejak itu semakin ulet
melafal Amituofo. Setelah melewati satu kurun waktu, kepala gundulnya mulai
menumbuhkan helaian rambut baru, yang semula beruban kini menjadi rambut hitam.
Kini
kondisi kesehatan Liu Xue-zhen sangat bagus, bahkan tanggal 24 Juli tahun ini,
dia masih bersama sahabat Dharma lainnya melakukan ziarah ke Gunung Wutai.
Liu
Xue-zhen berkata, sekarang dia sudah mengerti, asalkan memfokuskan pikiran
melafal Amituofo, maka saat menjelang ajal dapat terlahir ke Alam Sukhavati,
ini merupakan hal yang sangat diharapkan setiap insani, merupakan akhir yang
paling sempurna dalam kehidupan manusia.
Daripada
mendambakan bekal makanan sebanyak 4 ribu kati dari “setan tua” lebih baik
bertekad memperoleh “bekal makanan” usia yang tak terhingga dari Buddha
Amitabha, inilah yang diinginkannya.
Dia
telah membulatkan tekad melafal berkesinambungan, hidup sehari melafal Amituofo
sehari, dengan penuh sukacita menanti Buddha Amitabha datang menjemput.
Disampaikan
secara lisan oleh : Fo Ming
Dicatat
oleh : Fo Li
Disadur
dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)
十八、彌陀的口糧 癒晚期胃癌
山西太原桃南念佛組有一位蓮友叫劉學珍,今年八十歲。今年春節時她覺得身體不舒服,就去醫院體檢,誰知一檢查發現已經是胃癌晚期,需要化療。她一聽就哭了。
開始化療後,劉學珍的頭髮被全部剃光,身體一天不如一天,這時她才想起四十歲時遇到的一件怪事。
當時她遇見一個盲人,盲人給她算命說她能活到八十歲。劉學珍一想,沒錯,今年她八十歲,又得了胃癌,看來壽命確實到了。她徹底失去了活下去的希望,於是乾脆放棄治療,回家等死。
劉學珍有位鄰居叫劉秀英,是位念佛人,得知了劉學珍的病情,便把她攙扶著來到我們桃南念佛組,勸她念佛,說念佛能夠減輕病痛。
在這之前,劉學珍從未接觸過佛教。剛開始念佛時她渾身哆嗦,連說話都不得勁,但是,她一直堅持念佛,參加念佛組的共修活動。
兩個月後,奇蹟出現了,劉學珍的身體明顯好轉,也能夠開口說話了。她和我們一起在碑林公園拍手繞佛,連續走了一個小時,我勸她休息一下,她笑著說自己不累,並告訴我一個小祕密。
原來,念佛二十天後,劉學珍做了一個夢。她夢見兩個小鬼對她喊:「快跟我們走,沒有你的口糧了!」並一左一右要拉她走。這時又來了一位「老鬼」,說:「放開她,我給她送來了四千斤口糧。」
劉學珍抬頭看去,只見面前出現了一大卡車的糧食。她不禁驚訝地說:「我的媽呀,我一年才吃兩百斤糧食,這麼多糧食多少年才能吃完啊?」
聽了劉學珍的夢,我很為她高興,並告訴她:「你做的那個夢的確是延長了壽命,但是,如果你好好念佛,到了極樂世界就是無量壽。以前得絕症的時候你準備去死,現在念了佛就更不用怕死了,因為咱們從這個地方往生極樂世界,不是去死,而是去生,會得到無量的壽命。」
聽了我的話後,劉學珍十分歡喜,從此以後念佛更加精進。又過了一陣,她的光頭上長出了新頭髮,原先的白髮竟然變成了黑髮。現在劉學珍的身體很好,今年七月二十四號還與蓮友們一起去五臺山拜佛。
劉學珍說,現在她終於明白,只要一心念佛,就能在命終時從娑婆世界往生到極樂世界,這真是求之不得的好事,是人生最圓滿的結局。
比起夢中「老鬼」送來的口糧,阿彌陀佛的無量壽「口糧」才是她真正想要的。她以後會繼續好好念佛,活一天便念一天,歡喜等待彌陀迎接。
(佛明居士述 笑笑佛力記)
摘錄自 :
《念佛癒病》(一)