Kisah
Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 06
Sembuh
dari Tumor Paru-paru
Akhir
tahun 2004 di Paru-paru Papa mertua tumbuh tumor, ukurannya sekitar 4.5×4.9. Waktu itu beliau telah berusia 75 tahun,
menolak menjalani pembedahan, lebih memercayai obat herbal tradisional guna
menyembuhkan penyakitnya.
Saya jadi terpikir untuk melafal
Amituofo buat Papa mertua, tetapi waktu itu suamiku masih belum meyakini Ajaran
Buddha, saya bilang pada suamiku : “Saya berharap setiap hari kita dapat
meluangkan sedikit waktu untuk melafal Amituofo buat Papa, hal ini pasti
bermanfaat buat Papa. Jika anda tidak setuju, saya melafal sendirian saja.
Tetapi anda adalah putra kandung, ketulusanmu pasti melampaui diriku, sehingga
hasilnya pasti juga melampaui diriku”.
Suamiku termasuk putra yang sangat
berbakti, penyakit Papa membuatnya bersedih hingga mengalirkan air mata. Mulanya
saya mengira dia tidak tahu melafal Amituofo, siapa yang menduga dia malah
berkata : “Ini merupakan hal yang bagus, mulai sekarang tiap malam kita melafal
Amituofo buat Papa”.
Sejak itu, kami sekeluarga tiga
orang tiap malam melafal Amituofo dan melimpahkan jasa buat Papa, tiap kali
waktunya berkisar 15 menit sampai setengah jam lamanya.
Pada bulan Maret 2005, kami membawa
laporan Tomografi
terkomputasi atau CT Scan, ke Rumah Sakit Paru-paru Beijing, untuk
diperlihatkan kepada dokter, dokter mengatakan adanya pembengkakan kelenjar getah bening, saya dan keluargaku merasa sangat berduka, tetapi hal ini tidak
menyurutkan semangat kami untuk melanjutkan melafal Amituofo.
Pertengahan
bulan April, hampir sepanjang malam saya melafal Amituofo, ketika jam
menunjukkan sekitar pukul 6 pagi, saya mulai mengantuk, teringat kata-kata
dokter, tiba-tiba saya merasa putus asa, lalu pada saat ini sepertinya saya
tertidur sejenak.
Saya
bermimpi melihat Bodhisattva Avalokitesvara berkata padaku : “Anda jangan
merisaukan masalah keluarga, serahkan saja padaKu”. Saya berteriak :
“Bodhisattva akan membantuku!”, lalu terbangun.
Beberapa
hari kemudian kami membawa Papa ke Beijing untuk menjalani pemeriksaan ulang,
Papa masuk ke dalam ruang radiologi, sementara suamiku mengamati layar komputer
di luar, tiba-tiba dia tercengang : “Ada apa ini? Tumornya tidak tampak lagi! Sudah berubah jadi
kabut!”
Dokter bertanya
pada kami : “Apakah hasil CT Scan yang kalian perlihatkan tempo hari adalah
hasil pemeriksaan terbaru?”
Kami
menjawab : “Betul!”.
Dokter
segera mengundang dokter ketua divisi Radiologi, untuk memastikan apakah masih
ada tumor atau tidak, begitu melihatnya, dokter ketua segera berkata : “Mana
ada tumor lagi, cuma peradangan akut saja!”
Dokter ini
jadi sangat keheranan, bagaimana tumor itu bisa hilang dalam waktu singkat.
Sejak itu suamiku jadi yakin bahwa kekuatan Buddha sungguh tak terbayangkan,
kini dia telah ikut menjadi seorang praktisi pelafal Amituofo.
(Ditulis
oleh Fo Ci di Tianjin, 19 April 2013 )
Disadur
dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)
七、虔心念佛 腫瘤消失
二○○四年年底,公公的肺長了個腫瘤,大約4.5×4.9大小。當時老人家已七十五歲,他自己堅持不開刀,用中藥保守治療。
我想到要給他念佛,當時先生還不信佛,我就跟先生說:「我希望我們每天抽出一定的時間給爸爸念佛,這一定對爸爸有好處。如果你不同意,我自己念就好。不過你是親兒子,真誠心會大過我,你念的效力也會大過我。」先生是個非常孝順的兒子,父親的病讓他難過到掉淚。我以為他不會念佛,想不到先生回答我說:「這是好事啊,我們從今天晚上開始就給爸爸念佛。」於是,我們一家三口每天晚上給父親念佛,每次約念十五分到半小時。
二○○五年三月,我們拿著電腦斷層掃描片去北京肺科腫瘤醫院找大夫看,當時大夫說已有淋巴結腫大,有轉移跡象,我和先生、孩子都很難過,不過更加緊了念佛。
四月間,有一天我念佛近乎念了一夜,快到清晨六點左右有些迷糊,這時想到大夫說已經有轉移跡象,突然就感到一陣絕望,就在這時好像是打了個瞌睡,就夢到觀音菩薩來了,他跟我說:「家裡的事你不要著急,我幫你弄。」於是我大聲喊著:「你幫我弄,你幫我弄!」就醒來了。幾天後我們帶著父親去北京複查,父親進了放射科照相室,大夫在外面電腦上看,突然間他驚呼:「不對呀!腫瘤怎麼沒了?變成了霧狀!」然後扭頭問我和先生:「你們上次讓我看的片子是最近照的嗎?」我們說:「是啊!」他馬上又叫來放射科主任來看是否有腫瘤,主任看了一眼說:「哪裡來的腫瘤,典型的炎症啊!」這位大夫很是驚奇,他驚訝怎麼這麼快腫瘤就不見了。此後,先生也相信了佛力不可思議,和我一起念佛了。
(天津佛慈居士記錄 二○一三年四月十九日)
摘錄自 :
《念佛癒病》(一)