Monday, February 10, 2020

71 Penyakit Crohn


Kisah Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 71
Penyakit Crohn

Saya lahir pada November 1998 di sebuah keluarga Buddhis, pada Waisak tahun 2014 meninggalkan keduniawian. Sejak kecil saya sudah mengikuti Oma belajar Buddha Dharma, selain tiap hari melakukan kebaktian pagi dan sore, sisa waktunya digunakan untuk belajar sendiri (otodidak), tetapi masih belum tahu adanya Pintu Dharma Tanah Suci, adanya tempat berpulang yakni Alam Sukhavati, juga tidak pernah merenungkan secara mendalam tentang hal ini.

Sampai pada akhir tahun 2014, beruntung memiliki kesempatan mendengar ceramah Master Huijing, barulah mengenal Alam Sukhavati dan penyelamatan dari tekad agung Buddha Amitabha. Juga pada tahun yang sama, saya diselamatkan oleh Buddha Amitabha dari tempat Raja Yama.

Kejadian ini bermula pada bulan Agustus 2014, saya didiagnosis menderita Penyakit Crohn, saat itu saya baru tiga bulan menjadi Sramanera. Penyakit Crohn adalah sejenis penyakit kronis, penyakit saluran pencernaan kronis yang bisa kambuh berulang kali, dijuluki sebagai salah satu jenis kanker usus.

Begitu terserang penyakit ini, biaya medis semahal apapun juga takkan berkhasiat menyembuhkannya. Oleh karena penyakit ini kapan saja bisa kambuh, begitu kambuh, satu persatu bagian usus akan mengalami pembusukan, banyak orang yang disiksa penyakit ini sampai menemui ajal.

Saat permulaan terserang penyakit ini, saya begitu merana, saluran pencernaan mengalami pendarahan akut, ditambah lagi kesalahan diagnosis di Rumah Sakit, kondisiku sudah hampir sekarat, bahkan kepala Rumah Sakit menyampaikan pada Ayahbundaku supaya membawaku pulang dan mempersiapkan perkabungan.

Tetapi Ayahbunda tidak ingin menyerah begitu saja, memohon pada kepala Rumah Sakit, bagaimanapun juga mesti berjuang mengobati diriku, setelah mengajukan tiga kali permohonan, saya diantar ke ruang ICU, selain tiap hari harus melunasi tagihan biaya pengobatan dalam jumlah besar, juga dipasang selang lambung, selang usus kecil. 

Oleh karena saluran pencernaan seluruhnya telah membusuk, tidak bisa dimasukkan makanan lagi, termasuk air, tiap hari hanya bisa mengandalkan injeksi obat-obatan untuk bertahan hidup. Saat itu saya berpikir, bukankah keadaan ini serupa dengan siksaan Neraka?

Alam Saha ini sungguh menyengsarakan, pada masa kehidupan ini juga mesti mengakhiri samsara. Boleh dikatakan sejak detik tersebut, barulah saya membangkitkan niat untuk keluar dari lingkaran tumimbal lahir, saat itu pula barulah memahami bahwa penderitaan sakit juga merupakan salah satu jalinan jodoh untuk memicu kemajuan batin.

Pada hari ke-15 saya dirawat di Rumah Sakit, ada seorang pasien yang didorong masuk ke dalam ruang ICU, kebetulan pasien ini adalah praktisi pelafal Amituofo.

Dia melihat usiaku masih belia juga seorang anggota Sangha, lalu menasehatiku supaya melafal Namo Amituofo, sambil memberitahukan padaku, penyakit yang sulit disembuhkan ilmu kedokteran, umumnya adalah penyakit rintangan karma. Penyakit rintangan karma hanya bisa mengandalkan penyelamatan dari Buddha Amitabha, oleh karena Buddha Amitabha adalah Raja Tabib Agung. Setelah mendengar penjelasannya, saya mulai melafal Amituofo. Pasien ini pada hari kedua sudah diantar ke ruang rawat inap.

Setelah saya melafal Amituofo pada hari ketiga, pagi hari, muncullah mukjizat, BAB berdarah yang selama ini tak kunjung sembuh, kini mulai membaik, para dokter juga merasa sungguh tak terbayangkan.

Setelah tiga hari berlalu, melalui pemeriksaan Enteroskopi dan Gatroskopi, diperoleh hasil tidak ada lagi gejala pembusukan, bahkan tukak lambung juga sudah sembuh.

Tim dokter sangat keheranan, oleh karena saya adalah pasien penderita Penyakit Crohn pertama yang berhasil sembuh dalam waktu singkat. Mereka jadi begitu penasaran bertanya bagaimana saya dapat melakukannya? Saya bilang pada mereka bahwa saya telah bersua dengan Raja Tabib Agung, saya melafal Amituofo, Buddha Amitabha datang menyelamatkan diriku.

Untuk memastikannya, saya meneruskan menjalani perawatan di Rumah Sakit selama setengah bulan lagi, barulah pulang ke rumah. Saat permulaan terserang penyakit, oleh karena tidak berdaya makan, bobot badan turun dari  sekitar 75 kg menjadi 45 kg, kemudian dibawah perlindungan Buddha Amitabha, dalam kurun waktu sekitar 40 hari berat badanku naik kembali seperti sedia kala.

Setelah sembuh dari penyakit, melafal Amituofo dan mengandalkan Buddha Amitabha telah menjadi satu-satunya pengamalan dan keyakinan yang menyatu dalam kehidupanku.

Ditulis oleh : Shi Jing-yuan
Tanggal : 20 Juni 2017

Disadur dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)




七、急病垂危 彌陀救活

我於一九九八年十一月出生於佛化家庭於二○一四年佛誕節出家我從小就跟著祖母薰習佛法每天除了早晚五堂功課之外其餘時間就自己學習但還不知道有淨土法門有極樂世界的歸宿也從來沒有認真思考過這個問題一直到二○一四年底有幸親聞慧淨師父弘揚的善導思想才知道極樂世界及彌陀本願的救度;也是在那一年我被阿彌陀佛從閻王爺那兒拉了出來

緣起於二○一四年八月我被檢查為克羅恩疾病那時出家方三月有餘的沙彌

克羅恩病是一種頑固性、慢性會反覆發作的消化道疾病被稱為腸道癌症的一種一旦得了這種病即使投入昂貴醫藥費也無法治好;因它隨時會復發一旦復發腸道一節一節的腐爛很多人都是被這種疾病折磨至死

凈源剛開始發病的時候非常疼痛急性消化道出血又加上醫院誤診幾乎已奄奄一息了連醫院的院長都轉告我的父母幫我弄回家準備後事父母不肯就這樣捨下我懇求院長無論如何要對我進行醫治經再三懇求我被轉入加護病房除了每天要支付上萬的醫藥費之外更插上胃管、小腸管因為腸胃全部腐爛不能進食任何東西包括水每天都是依賴注射藥物來勉強保命自己當時就在想這不就是地獄的慘狀嗎?

娑婆真的好苦今生一定要了脫生死輪迴可以說從這一刻起自己才真的發起了出離心當時才知道病苦是促發道心的好因緣之一

就在我住院的第十五天加護病房轉入了一位專修凈土的病友他看我年齡小又是出家人就勸我念「南無阿彌陀佛」並告訴我醫學上難治的病大多是業障病業障病只有靠阿彌陀佛來救度因為阿彌陀佛是大醫王在他的講解下我開始專心念佛那位居士則於第二天就移到普通病房了

念佛的第三天早晨出現了奇蹟一直無法改善的血便居然好了而且大便成形醫生們都覺得很不可思議三天之後經小腸鏡和胃鏡檢查顯示更沒有再腐爛跡象而且潰瘍面都癒合了醫生們都很意外因為我是世上第一例克羅恩病在短短的時間不藥而癒的患者他們都很好奇的問我怎麼做到的?我告訴他們我遇到大醫王——我念阿彌陀佛阿彌陀佛救了我

為審慎計我再繼續住院觀察了半個月之後才順利出院剛罹病時因為無法進食體重從一五○多斤瘦到九○多斤然而在阿彌陀佛的慈憫護佑下短短四十多天就再恢復原來的體重了

病好之後念佛及依靠阿彌陀佛成了融入我生命的唯一行持與信仰

(釋淨源 二○一七年六月二十日)


摘錄自 :
《念佛癒病》(一)