Wednesday, June 17, 2020

04 Melafal Sepatah Amituofo, Alam Baka Bercahaya


Melafal Amituofo Memancarkan Cahaya 04
Melafal Sepatah Amituofo, Alam Baka Bercahaya

Pada awal pemerintahan Tiongkok Nasionalis (1912-1949), Master Dixian menjadi kepala Vihara Guangzong. Salah seorang muridnya bernama Zhicheng.

Zhicheng ini sangat kikir, selama bertahun-tahun berhasil menabung banyak koin perak, begitu menghargainya, siang malam dibawa serta, tak pernah terpisah darinya, sehingga mengganggu pelatihan dirinya.

Suatu hari dia jatuh sakit, ditangkap dan digiring ke alam baka, ada dua setan memaksa dirinya memindahkan koin perak dari aula depan ke gudang di belakang sana, setelah memindahkannya setengah hari, lagi-lagi dia duduk beristirahat.

Zhicheng menyesali semasa hidupnya tidak menyingkirkan keserakahan, sehingga mengulur pelatihan dirinya, sekarang dia sudah mati, meskipun mempunyai koin perak juga tiada gunanya lagi.

Terhadap pekerjaan memindahkan uang koin, dia tidak bersemangat melakukannya. Tidak berapa lama kemudian, dua setan itu kembali, melihat pekerjaan Zhicheng belum beres, sehingga jadi murka, lalu dengan kasar menendangnya dengan lutut, Zhicheng merasa kesakitan hingga berteriak “Amituofo” satu kali, dalam sekejab alam baka dipenuhi cahaya keemasan, membuat Raja Yama panik dan keluar bertanya ada kejadian apa sebenarnya, barulah mengetahui bahwa dua setan itu ternyata malas kerja.

Mengetahui bahwa Zhicheng serakah akan uang koin, sehingga ditangkap untuk dijadikan budak, Raja Yama jadi murka, menitahkan dua setan itu segera membebaskan Zhicheng.

Zhicheng pulang kembali ke dunia manusia, setelah mati suri selama setengah hari, akhirnya dia hidup kembali. Kemudian dia menyampaikan pengalamannya ketika berada di alam baka, mengetahui selama ini dia mencurahkan perhatian pada koin peraknya, sehingga tidak terfokus melatih diri, sejak itu dia tekun melafal Amituofo, memperbaiki diri dan kembali ke jalan yang benar, akhirnya meraih keberhasilan.

(Oleh : Master Da Guang)



《念佛放光》
念佛一聲  陰曹現光

民國初年,諦閑老法師住持觀宗寺。門下有一僧人名志誠,平素很慳,多年來存銀洋多枚,甚珍視,朝夕攜之,不離身邊,以致影響其參禪用功。

一旦患病,為陰曹捉去,二鬼逼其自前殿搬銀至後殿庫房,搬了半天,又坐下來休息。志誠以自己生前,貪心未了,耽誤用功,現時人已死,有銀亦無用,甚悔之。對被逼搬銀事,無心去做。稍後,二鬼來,見志誠工夫未做妥,甚怒,猛以膝頭撞之,志誠覺痛楚,隨應聲念「阿彌陀佛」一聲,頓時陰曹,全現金光,驚動閻王出現,詢之,知為二鬼偷懶。又知志誠貪銀,被抓來做勞役,閻王斥之,二鬼遂將志誠放回。

志誠在世,死去半日復回,詳言陰曹事,知為心繫銀錠所誤,遂發心精進念佛,痛改前非,終獲修成。(大光法師《臨終助念法》)