Kisah
Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 23B
Ketulusan
Hati Mengundang Mukjizat
(Bagian
2)
Ada
seorang praktisi yang bernama Upasika Liu Su-yun, pada tanggal 4 April 2010
berceramah di HK Buddhist Education Foundation, Hong Kong, menceritakan
pengalamannya melafal Amituofo sehingga menyembuhkan penyakit kritisnya :
“Pada
tahun 1999 saya terserang penyakit mematikan, Systemic Lupus
Erythematosus atau disingkat SLE, penyakit
radang yang disebabkan ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya
sendiri, angka kematian karena penyakit ini sangatlah tinggi, yang bisa
bertahan hidup adalah sangat langka.
Saya bukan saja dapat bertahan hidup 11 tahun
lamanya, bahkan kondisi kesehatanku kian lama kian membaik. Oleh karena menderita
penyakit ini, maka penampilan penderita akan tampak menakutkan, waktu itu
rambutku sudah hampir berguguran semuanya, kepalaku sudah gundul.
Selain itu di kepalaku ada bekas luka yang
sangat tebal, sungguh mengerikan, sepasang tangan tidak dapat diluruskan, diantara
lima jari tangan hampir tidak terdapat celah lagi, jari jempol membengkak,
mirip dengan cakar ayam, tidak dapat diluruskan, juga tidak dapat dikepalkan.
Kaki dan lutut juga membengkak, seperti kue
mantou yang sedang mengembang, mau jongkok tidak bisa, mau berdiri juga tidak
bisa, tiap hari menderita demam, tiada sehari pun tidak mengalami siksaan
penyakit.
Kemudian dokter bertanya bagaimana saya bisa
sembuh? Bintik-bintik hitam di wajah, bagaimana bisa hilang? Saya bilang, saya
tidak mengonsumsi obat apapun juga tidak disuntik apapun, cuma melafal Amituofo
saja, penyakit pun sembuh.
Para dokter jadi kaget, mungkin waktu itu
mereka tidak percaya, tetapi sekarang saya memang nyata-nyata duduk di depan
kalian, betul kan? Ketulusan hati mengundang mukjizat, saya hanya bermodalkan
sebutir ketulusan hati dan sepatah Amituofo, sehingga sembuh dari penyakit.
Sejak tahun 1999 sampai tahun ini sudah 11
tahun lamanya, saya merasakan kondisi kesehatanku kian membaik”.
Dari kedua kasus di atas, membuktikan bahwa
ketika obat-obatan sudah tidak efektif lagi, melafal Amituofo dapat membantu, menekankan
pada “Ketulusan hati mengundang mukjizat”, banyak kejadian di dunia ini yang
sungguh tak terbayangkan, yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah, oleh karena
Agama melampaui semua ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan, juga melampaui
kecerdasan dan kemampuan manusia.
Melafal Amituofo berkesinambungan, selain
dapat memperbaiki nasib diri sendiri ke arah yang lebih baik, memperoleh
kesehatan, keselamatan, kedamaian dan kebebasan batin, juga saat menjelang ajal
pasti dapat terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.
(Pan
Zong-guang, mantan Rektor Universitas Politeknik Hong Kong)
Disadur
dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)
二四、心誠則靈 絕症轉癒
(二)
有位劉素雲居士,她二○一○年四月四日在香港的佛陀教育協會辦了一公開講座,談及她念佛治絕症的親身經歷。
「我在一九九九年染上紅斑狼瘡絕症,這症死亡率特別高,能夠活下來的很少很少。我不但活了十一年,而且活得愈來愈好,愈來愈健康。因為得這個病,外貌特別嚇人,當時我的頭髮幾乎都掉光了。頭上是厚厚的疤,非常恐怖,兩隻手伸不直,骨節特別粗,五隻手指頭之間幾乎沒有什麼大的間隙,手指頭腫起,像雞爪一樣,不能伸直,也不能攥拳。腿及膝蓋也是腫的,就像發脹的大饅頭,蹲不下,起不來,每天都在發燒,沒有一天間斷。
後來大夫問能不能告訴他們我那個病是怎麼治好的?臉上的斑是怎樣消掉的?我說我既不能打針也不能吃藥,我就是念阿彌陀佛念好的。他們都很驚訝,說實在的,當時他們可能不相信,但是現在大家看我就坐在你們對面,是不是?心誠則靈,我真是一片誠心,一句阿彌陀佛佛號就把我這個病治好了。一九九九年到今年十一個年頭,我自己感覺一年比一年好,愈來愈好。」
這兩個案例,說明當醫藥無效時,念阿彌陀佛可能會有幫助,特別強調「心誠則靈」,世事很多時候是不可思議的,不能用唯物論解釋,因為宗教超出一切醫學或科學,是超越凡間的智慧與能力。
積極的念佛,一方面可以改善自己的命運,得到健康、平安及心靈的安樂自在,另一方面亦保證臨終時,一定可以往生極樂淨土。
(潘宗光 前香港理工大學校長)
摘錄自 :
《念佛癒病》(一)