Thursday, June 18, 2020

06 Di Kepala Setiap Manusia Ada Cahaya



Melafal Amituofo Memancarkan Cahaya 06
Di Kepala Setiap Manusia Ada Cahaya

Kita selalu melihat di kepala Buddha ada cahaya yang melingkar, ini menandakan bahwa di kepala Buddha ada cahaya.

Ketika saya berusia 12 tahun, seluruh keluarga saya menetap di Beiping (sekarang adalah Beijing), Ayahku bekerja di kantor pemerintah di daerah Huabei, Tiongkok Utara.

Ada seorang rekan kerjanya yang bermarga Huang, penduduk Fujian, mereka sangat akrab. Suatu hari, ada dua orang teman yang datang dari Shanghai, mengunjungi Ayahku, kebetulan Tuan Huang juga hadir di sana, makanya mengenalkan mereka satu sama lain, sambil janjian nanti malam berkumpul beramai-ramai di hotel tempat mereka menginap.

Sekitar pukul 7 malam, langit sudah gelap, suasana Beiping kala itu, lampu jalan masih jarang, lampu jalan merupakan sebuah lampu minyak tanah kecil, ditaruh ke dalam kotak kaca yang digantung di atas tembok, sinarnya sangat redup.

Ketika Ayahku bersama Tuan Huang berjalan menyusuri gang menuju ke hotel, suasana-nya sunyi senyap, di sekeliling juga tidak ada orang, tiba-tiba Tuan Huang berteriak : “Tuan Xu berada di sana, Tuan Wang juga ada di belakangnya.”

Ayahku melihat ke arah depan, tidak tampak apa-apa, merasa keheranan, setelah berjalan lebih jauh lagi, ternyata benar tampak Tuan Xu dan Tuan Wang, satu di depan dan satunya lagi di belakang, berjalan perlahan menghampiri mereka.

Usai itu, Ayahku bertanya pada Tuan Huang, bagaimana dalam suasana gelap tadi, beliau dapat melihat keberadaan mereka dengan jelas?

Tuan Huang menjawab : Sejak kecil dia telah memiliki kemampuan melihat cahaya di kepala setiap orang, setelah ibunda-nya mengetahui hal ini, tidak memperbolehkannya mengatakannya keluar, makanya dia tidak sembarang memberitahukan kepada orang lain, daripada nanti dibilang takhayul dan hendak menyesatkan orang lain.

Dia berkata : “Di kepala setiap manusia ada cahaya, tetapi intensitas cahaya, besar atau kecil, warnanya, berbeda-beda, orang yang memiliki kekuasaan umumnya sinar merah, sinar ungu; insan jujur dan mulia, umumnya sinar putih, sinar hijau; orang yang rakus dan gagal, umumnya sinar hitam, sinar abu-abu; sisa warna lainnya adalah tergantung pada perilaku moral masing-masing individu, tiap orang tidak sama, bahkan kuat lemahnya intensitas cahaya, juga tergantung pada keberuntungan tiap individu pada waktu tersebut, sehingga bisa berubah-ubah.”

Hari itu ketika mereka berkenalan di pagi hari, Tuan Huang telah melihat cahaya di kepala Tuan Xu dan Tuan Wang, makanya saat malam hari meskipun berada di kejauhan, dia juga dapat melihat keberadaan mereka.

Menurut Tuan Huang : Perangai manusia kadang kala bisa berubah, umpamanya si A tempo dulu adalah orang yang baik, kemudian karena terlibat pergaulan buruk akhirnya berubah jadi orang jahat, maka cahaya di kepalanya yang berwarna putih dan terang, akan berubah jadi abu-abu dan redup.

Maka itu setiap kali bertemu dengan orang lain, dia langsung bisa tahu orang ini baik atau jahat, terhadap pergaulan dan bekerja, kemampuan ini sangat membantu dirinya.

Tuan Huang ketika era kejayaan Panglima Perang Zhang Zuo-lin, pernah bersua dengan penguasa di Tiongkok Utara ini, saat itu Tuan Huang melihat cahaya di kepala Zhang Zuo-lin, yakni sinar merah setinggi 3 zhang atau 30 kaki (1 zhang = 10 kaki).

Kemudian lebih dari seminggu sebelum Zhang Zuo-lin tewas dibom di Huang-gu-tun, Tuan Huang memiliki kesempatan bersua lagi dengan Zhang Zuo-lin.

Kali ini Tuan Huang keheranan sampai tidak mampu berbicara, dia melihat cahaya di kepala Zhang Zuo-lin hanya setinggi 5-6 kaki, warnanya abu-abu dan redup. Tidak lama kemudian dia menerima kabar Zhang Zuo-lin tewas diserang bom.


Selain mengatakan keluar rahasianya ini, kemudian secara tak sengaja Tuan Huang juga mengatakan keluar rahasia lainnya, hal ini diketahui Ayah secara kebetulan dalam sebuah kesempatan, oleh karena bagi Tuan Huang adalah tabu mengatakannya keluar.

Kejadiannya begini, Ayahku bersama Tuan Huang menghadiri sebuah jamuan, dalam perjalanan pulang, melewati sebuah jalan yang sunyi senyap, mereka berdua berjalan dengan diam, tiba-tiba Tuan Huang tertawa lepas, Ayahku memandang di sekeliling, tidak kelihatan ada hal yang lucu, maka itu merasa penasaran dan bertanya terus, barulah Tuan Huang mau berterus terang.

Dia berkata, hantu juga merupakan makhluk yang angkuh, tetapi keangkuhan mereka berbeda dengan keangkuhan manusia, manusia takut pada orang yang berkuasa, dan menindas orang jujur dan bajik.

Hantu malah sebaliknya, hantu justru takut pada insan yang berhati baik, setia dan jujur, ketika hantu melihat mereka, akan mengalah dan memberikan jalan kepada mereka dengan penuh hormat, atau akan segera menepi dan berdiri di satu sisi.

Apabila hantu melihat orang yang suka mengandalkan kekuasaan atau suka menindas insan baik, maka hantu akan mempermainkan dirinya, atau mengajak setan-setan kecil untuk mengejeknya, menggambar kura-kura atau gambar lainnya di pundaknya, dan sebagainya.

Tadi ketika mereka berjalan berdua, kebetulan ada seorang insan baik yang juga sedang berjalan di jalanan tersebut, ada seorang setan kecil melihatnya berjalan ke arahnya, makanya cepat-cepat menghindar berdiri di dekat tembok, menanti hingga insan baik ini melewatinya.

Kebetulan saat itu tali sepatu yang dikenakan insan baik ini longgar, maka itu dia mengangkat dan menyandarkan kakinya ke tembok untuk mengikat tali sepatunya, kakinya tepat menginjak tubuh si setan kecil, si setan kecil jadi panik dan tidak bisa bergerak, mau lari tidak bisa, Tuan Huang merasa lucu melihatnya, makanya tertawa.

Ditulis oleh : Chen Ke-li
Tahun : 1992




《念佛放光》
每人頭上  都有光亮

我們常在神、佛的圖畫上看見他們頭上都有一個大圓圈這表示神佛頭上都有光。

當我十二歲全家住在北平我父親在華北機關做事有一位姓黃的同事是福建人兩個人很要好。有一天,從上海來了兩位朋友,來拜訪我父親,正好黃先生也在,於是替他們互相介紹,並約定晚上,同黃先生一同到他們投宿的旅社去再聚聚。

晚上七點鐘左右,天色已經很暗,當時的北平,電燈還不普遍,路燈僅僅是一盞小煤油燈,掛在牆上的玻璃罩子裡面,光線十分黯淡。當我父親同黃先生走向那旅社的胡同裡時,萬籟無聲,周遭無人,忽然黃先生大聲說:「徐先生在那裡,王先生也在後邊。」父親望前看,什麼也沒看見,覺得奇怪,再又走了一段路之後,果真看見徐、王二位先生一前一後,緩緩地走過來。事後我父親問黃先生,何以他能在那種情形之下看見他們?

黃先生說:他從小就能看見每一個人頭上的光,他母親發現後,不許他說出來,他不輕易告訴別人,免得人家說他妖言惑眾。他說:「每人頭上都有光,但是光度、大小、顏色,各不相同,凡是有權有勢的人,大都是紅光、紫光;清高正直的人,大都是白光、青光;貪污敗類的大都是黑光、灰光;其他的黃橙綠赭,都依照各人的品德行為,各不相同,而且光度的強弱大小,也是根據當時各人的氣勢運氣,作不同的改變。」那天因為他在白天,已經看見徐先生和王先生頭上的光,所以到晚上很遠的地方,就可以分辨出他們來。

據黃先生說:人的氣質有時候會改變,譬如說某人以前是好人,後來被壞人引誘,變成壞人,那他以前白而高大的光,就會變成灰暗而低小。所以他見過的人,立刻就可以辨別他是好人還是壞人,對交友做事方面,給他莫大助益。

黃先生在張作霖大帥極盛的時代,曾經見過這位東北的土皇帝,他當時看見他的光,是三丈高的紅光。後來張作霖在皇姑屯被炸死的前一個多星期,他又有機會拜見了一次。這次見過出來,他半天講不出話來,因為他很奇怪,張作霖此時頭頂上的光,只有五六尺高,灰暗且微弱。果然不久就得到張被炸死的消息。

黃先生既然把這個秘密說了出來,索性又把另外一件秘密道出,這也是我父親在偶然的一個機會裡發現的,對這件事黃先生更是諱莫如深。

事情是這樣的,有一天,我父親同黃先生一起赴宴,返回時,走過一條冷清的街上,兩個人默默無言地走著,黃先生忽然大笑起來,我父親看看四周,並沒有什麼可笑的事,於是緊迫追問,黃先生才照實說了出來。

他說,鬼是極端勢利眼的,但是鬼的勢利眼跟人的勢利眼不同,人是怕權大勢大的,而欺侮老實善良的。鬼卻是怕心地善良、忠厚正直的人,鬼看見他們,就很尊敬地讓路,或是很小心地站在遠處等候,要是遇見有權勢或是欺壓善良的人,鬼就會戲弄他,或是連絡眾小鬼嘲笑他,在他背上畫個烏龜什麼的,弄根繩子給他做辮子。

方才他們走路的時候,有一位正直規矩的人在走路,一位小鬼看見他來了,就趕緊讓路,靠在牆邊上等他過去。正巧這時候,那個行路的人鞋帶鬆了,於是把腳蹬在牆上結他的鞋帶,正好一腳蹬在小鬼的身上,小鬼當時驚駭得手舞足蹈,跑又跑不掉的樣子,實在好笑,所以不知不覺便笑了出來。(一九九二.二.六《聯合報》陳克立)