Friday, February 7, 2020

64 Buddha Keluar dari Buku Sutra


Kisah Melafal Amituofo Sembuh dari Penyakit 64
Buddha Keluar dari Buku Sutra

Fan Ren-rong, penduduk Dusun Bianhe, Distrik Laoxin, Kota Qianjiang, tahun ini berusia 35 tahun. Ketika dia berusia 15 tahun, waktu pulang sekolah pergi menangkap Ikan Lele, tiba-tiba dikagetkan oleh kehadiran Ikan Sidat Jepang (bentuknya mirip ular), setelah terkejut, dia merasa tidak nyaman, lalu pulang dan mandi, mulai bergumam bahwa sekujur tubuhnya penuh dengan lintah, berulang kali membersihkannya.

Selanjutnya gejala ini berkembang menjadi gangguan mental, kadang kala kondisinya waras, kadang kala kebingungan. Saat menginjak usia 25 tahun, penyakitnya kambuh dan kabur dari rumah, tertabrak mobil dan menderita luka-luka, sepasang kakinya mengalami patah tulang, meskipun sudah diobati namun penyakitnya masih sering kambuh, mampu berjalan tapi tidak bertenaga, tidak sanggup bekerja.  

Selama kurun waktu 20 tahun, Ibundanya membawanya berobat ke mana-mana, selain itu juga bersembahyang memohon pada Dewa, melakukan upacara pelimpahan jasa, juga tidak efektif, kehidupan Ibu dan anak sangat merana.

Musim panas yang lalu, penyakitnya kambuh lagi, kakaknya (Fan Lian-yi) bertanya padaku, apa yang mesti dilakukan, saya menjawab : “Nasehatilah dia supaya melafal Amituofo, jika mengenal aksara, bacalah buku-buku Dharma”. Lalu menyerahkan padanya buku sutra “Sutra Usia Tanpa Batas” versi terjemahan Sanghavarman.

Begitu Fan Ren-rong membuka halaman buku sutra, tampak rupang Buddha Amitabha, dia sangat gembira. Usai melihatnya, dia menaruh buku sutra di atas meja, mulutnya melafal “Namo Amituofo”, setelah melafal beberapa saat kemudian, dia melihat rupang Buddha Amitabha keluar dari buku sutra, lalu menubruk tubuhnya, saat itu dia merasa tubuhnya jadi nyaman dan pikirannya jadi jernih, semangat pun jadi bagus; sejak itu, dia sembuh dari gangguan mental, mengangkat cangkul bercocok tanam di ladang, apapun dikerjakannya.

Tanggal 1 Desember tahun lalu, saya bersua dengan Fan Ren-rong, dia mengatakan padaku, saat melafal Amituofo dia pernah mencium semerbak keharuman istimewa sebanyak tiga kali, keharuman ini tidak ada di dunia fana ini, keharuman istimewa tersebut dapat bertahan hingga 20-30 menit lamanya, bahkan setiap kali dia menyalakan dupa, dapat melihat Tiga Suciwan Alam Sukhavati.

Fang Ren-rong juga mengatakan bahwa waktu dulu setiap kali penyakitnya kambuh, pertama-tama akan merasakan matanya menggelantung ke arah atas, ketika sampai di atas kepala, kepala pun terasa kebas atau mati rasa, begitu bagian kepala mati rasa, langsung kehilangan pengendalian diri.

Setelah belajar Ajaran Buddha, juga pernah kembali mengalami kejadian ini sebanyak satu kali, saat mulai merasakan matanya menggelantung ke arah atas, dia segera duduk melafal Amituofo, begitu melafal Amituofo, gejala ini langsung reda dan kondisinya baik-baik saja. Sejak itu gejala begini tidak pernah terjadi lagi.

Dia berkata : “Sekarang segalanya telah jadi baik, arwah penasaran tidak dapat merasuki tubuhku lagi. Namo Amituofo”.

Dicatat oleh : Upasaka Jing Yao
Tanggal : 15 Februari 2001

Disadur dari ebook berjudul :
《念佛癒病》(一)



五、書中佛像 飄出治病

潛江市老新區邊河村凡仁榮現年三十五歲十五歲時他放學去挖鱔魚為一條彩鱔所驚頓感周身不適回家洗澡自言全身上下都是螞蟥洗了又洗此後常患瘋顛有時清醒有時糊塗二十五歲那年又發瘋出走被車碰傷雙腿骨折至今鋼筋尚在腿中病還是常發能行走但無力不能勞動

二十年來他母親到處求醫、求神做超度皆不見效母子生活極度困難

去夏又犯病其姐凡蓮藝問我有何法我說「叫他念佛如果識字再看看佛書」遂送一本康僧鎧譯《無量壽經》

凡仁榮拿到經書一打開就見到一尊南無阿隬陀佛像非常歡喜他看完後把書放在桌子上口稱「南無阿彌陀佛」念著念著就看到桌子上書中的阿彌陀佛飄出對著他胸前撞過來撞得他身體晃動了一下;這一晃立刻感到從頭到腳都空了非常舒服頭腦特別清醒精神也好了;從那以後人有勁了挑擔子扶犁耕田樣樣能幹

去年十二月一日碰到凡仁榮告訴我說他曾有三次念佛時嗅到奇香這種香氣是我們這個世界所沒有的時間可持續二十到三十分鐘;並說他每次點香時都看到西方三聖

凡仁榮還說以前每次發病時首先感覺眼睛往上吊待吊到頭上時頭就發麻頭一發麻人就失控學佛以後也發生過一次感覺眼睛往上吊他馬上坐下來念佛一念佛就好了從那以後就再沒有發生過

他說「這下子可好了什麼陰性眾生都不能上我身了南無阿彌陀佛

(淨耀居士記 二○○一年二月十五日)

摘錄自 :
《念佛癒病》(一)