Kisah Nyata Penyelamatan Buddha
Amitabha
25. Selamat
dari Kesulitan Melahirkan
Kira-kira
lebih dari setengah bulan yang lalu, saya mendapat mimpi yang aneh. Dalam mimpi
tersebut, saya melihat ada seorang wanita hamil, air ketuban pecah, tetapi
kesulitan melahirkan. Ibu dan anak berada dalam kondisi kritis.
Waktu
itu saya amat cemas, tidak tahu harus bagaimana, jika berada kelamaan di dalam
kandungan bunda, bayi kemungkinan akan menemui ajal.
Saya
bukan dokter, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dalam kondisi terdesak, saya
menaruh telapak tanganku di atas perut ibu hamil itu, mulai melafal “Namo
Amituofo, Namo Amituofo”, tidak lama kemudian, bayi lahir dengan selamat.
Setelah
bangun dari tidur, saya merasa keheranan, kenapa semalam bisa bermimpi
demikian.
Setengah
bulan kemudian, siang ini Upasika Fo-ci datang ke Vihara mengikuti kebaktian
umum, menceritakan kepada kami tentang kemenakan-nya yang bernama Li Die mengalami
kesulitan melahirkan, dalam kondisi genting dia melafal Amituofo dan berhasil
melahirkan seorang bayi laki-laki. Setelah mendengarnya, saya jadi ikut
bersukacita, kenapa bisa serupa dengan mimpiku tempo hari?
Menurut
penuturan Upasika Fo-ci, kemenakannya Li Die pada tanggal 9 Maret 2014, pukul 3
sore, diantar ke Rumah Sakit Bersalin Pengobatan Tradisional Kabupaten Lantian,
Xi’an. Li Die baru pertama kali menjalani proses persalinan, sebelumnya Upasika
Fo-ci telah berulang kali mengingatkannya perbanyak melafal Amituofo, supaya
proses persalinan berjalan lancar, tapi Li Die tidak percaya. Saat melahirkan,
dia mengalami kesakitan yang luar biasa.
Tanggal
10 Maret, sekitar pukul 3 sore, air ketuban pecah, tetapi dokter mengatakan
serviks harus terbuka selebar 10 cm barulah dapat melahirkan, sedangkan Li Die
sekarang baru terbuka 4 cm, tidak berdaya melahirkan.
Li
Die tiada henti-hentinya menjerit kesakitan, seluruh anggota keluarga hanya
bisa pasrah.
Ketika
Upasika Fo-ci tiba di Rumah Sakit, segera menggenggam tangan kemenakannya
sambil berkata : “Dalam waktu keseharian, saya selalu mengingatkan kamu supaya
melafal Amituofo, tapi kamu tidak mau mendengarnya, sekarang harus menanggung
penderitaan kesakitan, dokter juga tidak berdaya apa-apa, cobalah melafal
Amituofo.”
Li
Die setelah mendengarnya, juga tidak berdaya, hanya dapat sambil menangis
sambil berteriak “Namo Amituofo”.
Upasika
Fo-ci meminta suami Li Die masuk ke dalam kamar bersalin guna menemani istrinya
melafal Amituofo. Kira-kira belasan menit kemudian, dokter kembali melakukan
pemeriksaan lalu berkata : “Sudah bisa melahirkan, sungguh ajaib.”
Pukul
5 lewat, sore hari, Li Die berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki, ibu dan
anak berada dalam kondisi selamat.
Maha
Maitri Maha Karuna Buddha Amitabha, memberikan solusi bagi kita dalam
menghadapi segala permasalahan, bahkan dalam proses persalinan sekalipun.
Terima kasih pada Ayahanda Univesal Buddha Amitabha!
Dicatat
oleh : Venerable Shi Fo-yan
Tanggal
: 11 Maret 2014
念佛助生产
大概在半个多月前,我做了一个奇怪的梦。记得当时梦境中,在我面前有一个孕妇,羊水破了,但是难产,孩子生不出来。孕妇和孩子都命在旦夕。我当时特别着急,不知道该怎么办,因为孩子在母腹里待的时间长了,一直生不出来,孩子有可能窒息而死。我不是医生,不知道该怎么做。情急之下,我把手放在孕妇的肚子上,慢慢地念「南无阿弥陀佛,南无阿弥陀佛」,过了一会儿,孩子安全地生下来了。
整个梦境,我也没看到人,我并不认识那个孕妇。好像只是意识在起作用,没有看到孕妇和孩子的样子。
醒来之后,觉得好奇怪,怎么会做一个这样的梦?
真没想到,半个月过去了,今天下午来参加共修的佛慈居士,就和我们分享了她的侄女李蝶难产,念佛后顺利生下一个儿子的故事。我听了特别高兴,怎么我的梦境成真了?
据佛慈居士讲,她的侄女李蝶是2014年3月9日下午3点钟住进西安蓝田县中医院待产的。李蝶生的是头胎,之前佛慈居士和她讲过多念佛,生产的时候会顺利一点,李蝶不相信。生产的阵痛一阵一阵,李蝶疼得哇哇直叫。
3月10日下午3点左右,羊水破了,但是医生说宫颈口要张开到十厘米才能生产,李蝶现在只张开到四厘米,没有办法生产。李蝶疼得直叫,全家人束手无策。佛慈居士赶来之后,就握着她的手说:「平时劝你念佛你不听,现在这么痛苦,你念佛吧,现在医生也没有办法。」李蝶听到之后,没有办法,只能边哭边喊「南无阿弥陀佛」。
佛慈居士让李蝶的丈夫过去陪他的妻子念佛。大概过了十多分钟,医生再来检查时说:「可以生产了,真是奇迹。」
下午5点多钟,李蝶生下了一个男孩,母子平安。
大慈大悲的阿弥陀佛,真是什么都负责照顾我们,连生孩子难产都能帮我们解决。感恩大慈悲父阿弥陀佛!
2014年3月11日 释佛演记
摘录自 :
念佛感应录(五)